Aku tiba-tiba menyadari, “Itu benar! Dalam Matius 24:30 dikatakan, “Dan saat itulah akan muncul tanda Anak Manusia di langit: dan kemudian semua suku bangsa di bumi akan meratap, lalu mereka akan melihat Anak Manusia datang di awan-awan di langit dengan kuasa dan kemuliaan besar” Ketika manusia melihat Tuhan turun di atas awan, kita seharusnya bersukacita tetapi tidak meratap, seperti yang dapat kita bayangkan.
Ternyata itu karena beberapa orang tidak menerima pekerjaan Tuhan dan kehilangan kesempatan untuk diselamatkan selama periode kedatangan Tuhan yang tersembunyi sehingga mereka akan meratap ketika Tuhan secara terbuka turun di atas awan. Saudaraku, kamu bersekutu bahwa kedatangan Tuhan kembali adalah dalam dua cara berbeda: kedatangan rahasia dan kedatangan terbuka. Ini sepenuhnya sesuai dengan nubuat Alkitab, sehingga aku dapat menerimanya. Tetapi aku masih sedikit tidak jelas tentang kedatangan Tuhan sebagai inkarnasi. Apakah ada nubuat tentang hal ini dalam Alkitab?”
Saudara Liu berkata: “Tentang itu, marilah kita baca beberapa ayat. ‘Karena itu hendaklah engkau juga bersiap sedia, karena Anak Manusia datang di waktu yang tidak engkau duga‘ (Lukas 12:40). ‘Karena sama seperti kilat yang memancar dari satu bagian di bawah langit, bersinar sampai ke bagian lain di bawah langit; demikian juga Anak Manusia saat hari kedatangan-Nya tiba. Tetapi pertama-tama Dia harus mengalami berbagai penderitaan dan ditolak oleh generasi ini‘ (Lukas 17:24-25). Semua nubuat ini berbicara tentang kedatangan ‘Anak Manusia’ atau ‘Anak Manusia pada zamannya.’ Frasa ‘Anak Manusia,’ mengacu pada Seseorang yang dilahirkan menjadi manusia dan memiliki kemanusiaan yang normal. Jadi Roh tidak bisa disebut Anak Manusia. Misalnya, Tuhan Yahweh adalah Roh dan dengan demikian Dia tidak dapat disebut Anak Manusia; alasan mengapa Tuhan Yesus yang berinkarnasi disebut Anak manusia adalah bahwa Dia adalah inkarnasi dari Roh Tuhan, dan Dia menjadi manusia biasa, yang hidup di antara manusia. Karena itu, ‘Anak Manusia pada zamannya’ dan ‘Kedatangan Anak Manusia’ mengacu pada kedatangan Tuhan melalui inkarnasi pada akhir zaman. Terutama, Tuhan Yesus berkata: ‘pertama-tama Dia harus mengalami berbagai penderitaan dan ditolak oleh generasi ini.‘ Ini membuktikan bahkan secara lebih eksplisit bahwa Tuhan akan datang kembali melalui inkarnasi. Jika Tuhan datang melalui sarana Roh, Dia pasti tidak akan mengalami penderitaan apa pun, dan tentu saja tidak akan ditolak oleh generasi ini. Jadi kedatangan Tuhan Yesus adalah melalui inkarnasi dan Dia datang untuk mengungkapkan kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman di akhir zaman.”
Melihat persekutuan Saudara Liu memiliki dasar yang kuat, aku menjadi ternganga. Aku berpikir, “Tanpa mendengarkan aku tidak mengerti, tetapi begitu mendengarkan aku tahu bahwa benar-benar dicatat dalam Alkitab bahwa Tuhan akan datang melalui inkarnasi. Tampaknya aku kurang memahami Alkitab. Inilah peristiwa besar bahwa Tuhan akan datang kembali melalui inkarnasi. Aku benar-benar harus memahaminya.”
Mengapa Tuhan menjadi manusia untuk melakukan pekerjaan-Nya?
Aku berkata: “Saudaraku, aku tidak ragu dengan apa yang kamu katakan. Tetapi masih ada satu hal yang tidak kumengerti. Mengapa Tuhan tidak muncul melalui sarana Roh, tetapi menjadi manusia?”
Saudara Liu berkata: “Saudari, pertanyaanmu sangat penting. Marilah kita pelajari dua bagian tulisan suci untuk melihat hasil yang dapat dicapai oleh Roh Tuhan yang muncul untuk melaksanakan pekerjaan. ‘Dia berkata, aku memohon kepada-Mu, perlihatkan kemuliaan-Mu kepadaku. Dan Ia berkata, … Engkau tidak sanggup melihat wajah-Ku: Sebab tidak seorang pun akan melihatku dan tetap hidup‘ (Keluaran 33:18-20). ‘Dan semua orang menyaksikan petir dan kilat, suara sangkakala, dan gunung berasap: lalu ketika orang-orang melihatnya, mereka pergi dan berdiri jauh-jauh. Mereka berkata kepada Musa: “Berbicaralah engkau dengan kami dan kami akan mendengarkan: tetapi janganlah Tuhan berbicara dengan kami, supaya kami tidak mati”‘ (Keluaran 20:18-19).Dari ayat-ayat ini kita dapat melihat: Tuhan itu kudus, sementara kita manusia adalah rusak dan Roh Tuhan akan menghapuskan hal najis yang Dia lihat, sehingga kita tidak bisa mendekati Dia sama sekali. Selain itu, suara Roh Tuhan itu seperti guntur dan kita tidak bisa memahaminya sama sekali. Dengan demikian, ini tidak memudahkan kemajuan pekerjaan Tuhan. Mengenai pertanyaan ini, marilah kita membaca beberapa bagian dari firman Tuhan. Tuhan Yang Mahakuasa yang berkata: ‘Cara Tuhan menyelamatkan manusia tidaklah dilakukan secara langsung melalui sarana Roh atau sebagai Roh, karena Roh-Nya tidak dapat disentuh ataupun dilihat manusia, serta tidak dapat didekati oleh manusia. Jika Ia mencoba menyelamatkan manusia secara langsung melalui sarana Roh, manusia tidak akan mampu menerima keselamatan-Nya. Dan, jika bukan karena Tuhan mengenakan bentuk luar manusia ciptaan, manusia tidak akan mampu menerima keselamatan ini. Karena manusia sama sekali tidak dapat mendekati-Nya, sama seperti tak seorang pun mampu mendekati awan Yahweh. Hanya dengan menjadi seorang manusia ciptaan, yakni memasukkan firman-Nya ke dalam daging, Ia akan menjadi manusia, dapat secara pribadi mengerjakan firman-Nya dalam diri semua orang yang mengikuti-Nya. Hanya dengan demikian, manusia dapat mendengar sendiri firman-Nya, melihat firman-Nya, menerima firman-Nya, dan kemudian melalui hal ini, sepenuhnya diselamatkan. Jika Tuhan tidak menjadi daging, tidak ada manusia daging yang akan menerima keselamatan yang demikian agung, tidak akan ada seorang pun yang akan diselamatkan. Jika Roh Tuhan bekerja secara langsung di antara manusia, manusia akan diremukkan dan ditawan sepenuhnya oleh Iblis karena manusia tidak mampu untuk berhubungan dengan Tuhan.‘
‘Sama seperti inkarnasi yang pertama, hanya Tuhan yang berinkarnasi dalam daginglah yang dapat menebus manusia melalui penyaliban-Nya, sementara tidaklah mungkin bagi Roh Tuhan untuk disalibkan sebagai korban penghapus dosa bagi manusia. Tuhan bisa secara langsung menjadi daging untuk menjadi korban penghapus dosa bagi manusia, tetapi manusia tidak dapat secara langsung naik ke surga untuk mengambil korban penghapus dosa yang telah Tuhan sediakan bagi mereka. Dengan demikian, yang sangat mungkin adalah meminta Tuhan bolak-balik ke surga dan ke bumi beberapa kali, dan bukannya manusia yang naik ke surga untuk mengambil keselamatan ini, karena manusia telah jatuh dan tidak dapat naik ke surga, apalagi mendapatkan korban penghapus dosa. Oleh karena itu, perlu bagi Yesus untuk datang di antara manusia dan secara pribadi melakukan pekerjaan yang tidak mungkin dapat dilakukan oleh manusia. Setiap kali Tuhan menjadi daging, itu adalah sesuatu yang benar-benar perlu dilakukan. Jika ada salah satu tahap yang dapat dilakukan langsung oleh Roh Tuhan, Ia tidak perlu menanggung kehinaan karena berinkarnasi.‘
Dari firman Tuhan ini kita mengerti: Kita telah dirusak oleh Iblis, jadi jika kita secara langsung berhubungan dengan roh Tuhan, kita akan dijatuhkan oleh-Nya. Inilah fakta yang diterima semua orang. Selain itu, setiap kali Tuhan menjadi manusia, itu sepenuhnya didasarkan pada kebutuhan umat manusia. Sama seperti di Zaman Kasih Karunia ketika Tuhan melakukan pekerjaan penebusan, jika Tuhan menampakkan diri kepada manusia melalui sarana Roh lagi, tidak akan ada jalan bagi Dia untuk disalibkan, menumpahkan darah-Nya yang berharga atau menderita sengsara. Jadi Tuhan datang ke bumi dari surga dan mengenakan wujud lahiriah manusia ciptaan untuk menjadi manusia sehingga Dia dapat disalibkan sebenarnya untuk menebus dosa-dosa kita. Jika Tuhan Yesus tidak menjadi manusia, kita tidak akan pernah mendapatkan korban penghapus dosa. Demikian pula, di akhir zaman, agar Tuhan mengungkapkan kebenaran untuk menyelamatkan kita, Dia harus berinkarnasi menjadi manusia. Jika Roh melakukan pekerjaan itu, kita tidak akan dapat memahami firman yang diungkapkan oleh-Nya.”
Mendengar ini, aku mengerti lebih jelas. Aku berkata: “Itu benar. Kita berasal dari daging dan darah. Jika Tuhan menampakkan diri kepada kita melalui sarana Roh, kita bukan hanya tidak akan bisa mendekati-Nya tetapi akan merasa takut. Tampaknya Tuhan menjadi manusia untuk melakukan pekerjaan-Nya adalah yang paling cocok untuk kita umat manusia, dan juga bermanfaat bagi-Nya yang menyelamatkan kita.”
Saudara Liu berkata, “Saudari, kamu mengerti dengan sangat baik. Selanjutnya, marilah kita membaca bagian lain dari firman Tuhan: ‘Daging manusia telah dirusak Iblis, dan begitu dibutakan, dan sangat dirugikan. Alasan paling mendasar mengapa Tuhan bekerja secara personal dalam daging adalah karena sasaran keselamatan-Nya adalah manusia yang adalah daging, dan karena Iblis juga menggunakan daging manusia untuk mengganggu pekerjaan Tuhan. Perang melawan Iblis sesungguhnya adalah pekerjaan penaklukan manusia, dan pada saat yang sama, manusia juga merupakan sasaran keselamatan Tuhan. Dengan begini, pekerjaan Tuhan yang berinkarnasi adalah penting. Iblis merusak daging manusia, dan manusia menjadi perwujudan Iblis, dan menjadi sasaran yang akan dikalahkan Tuhan. Maka, perang melawan Iblis dan penyelamatan umat manusia terjadi di bumi, dan Tuhan harus mengambil rupa manusia untuk berperang melawan Iblis. Ini adalah pekerjaan paling nyata. … Karena Tuhan berinkarnasi, Dia dapat mengalahkan Setan dan bisa menyelamatkan umat manusia. Dia tidak langsung menghancurkan Setan, tetapi mengambil rupa manusia untuk melakukan pekerjaan menaklukkan manusia, yang telah dirusak Setan. Dengan begini, Dia lebih dapat menjadi saksi bagi diri-Nya sendiri di antara makhluk ciptaan-Nya, dan lebih bisa menyelamatkan manusia yang rusak.‘ Dari firman Tuhan kita dapat melihat bahwa kita manusia semua telah sangat dirusak oleh Iblis, dan telah menjadi perwujudan Iblis. Sementara itu, kita adalah manusia fana dan tidak memiliki kemampuan untuk lepas dari belenggu dan kendali dosa. Demi menyelamatkan kita, Tuhan harus berinkarnasi secara pribadi untuk mengungkapkan kebenaran dan menyingkapkan kebenaran bahwa kita telah dirusak oleh Iblis yang memungkinkan kita mengenali Iblis sehingga kita dapat meninggalkannya dan kembali kepada Tuhan. Jika Tuhan secara langsung menghancurkan Iblis, natur lama kita tidak akan pernah dibereskan. Demikianlah, Tuhan harus berinkarnasi demi melakukan pekerjaan penghakiman untuk menaklukkan, menyempurnakan dan mentahirkan manusia dan dengan cara ini, Dia mampu mengalahkan Iblis dan menyelamatkan umat manusia.”
Aku berkata: “Saudaraku, melalui persekutuanmu, aku menyadari bahwa sungguh sangat berarti bahwa Tuhan berinkarnasi untuk melakukan pekerjaan-Nya dan menyadari bahwa semua yang telah dilakukan Tuhan adalah demi menyelamatkan kita dengan lebih baik. Namun, aku memiliki pandangan yang sangat meningkat tentang diriku sendiri, tidak tahu siapa aku dan tentang apa yang kusimpulkan dan menilai cara kerja Tuhan sesuka hati. Aku benar-benar tidak masuk akal! Cara-cara apa yang Tuhan gunakan untuk menyelamatkan umat manusia adalah urusan Tuhan sendiri. Yang harus kita lakukan adalah mematuhi Dia.”
Saudara Liu berkata: “Syukur kepada Tuhan!”
Melalui persekutuannya, semua kebingunganku telah terbebas. Aku mengakui dalam hatiku bahwa Tuhan akan berinkarnasi ketika Dia datang kembali. Setelah itu, aku menginstal aplikasi Gereja Tuhan Yang Mahakuasa dan mulai dengan lapar membaca firman Tuhan. Setelah masa penyelidikan, aku sangat percaya bahwa Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan Yesus yang kembali dan bahwa firman Tuhan Yang Mahakuasa adalah ucapan Roh Kudus. Jadi aku dengan senang hati menerima pekerjaan Tuhan di akhir zaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar