Aku telah merindukan kedatangan Tuhan di atas awan putih sejak aku masih kecil.
Aku lahir di keluarga Kristen di Malaysia. Sejauh aku dapat mengingat, aku mulai pergi ke gereja bersama ibuku. Aku sering mendengar keluargaku dan para pendeta mengatakan bahwa kami yang percaya kepada Tuhan adalah orang-orang yang paling diberkati dan bahwa kelak Tuhan akan turun di atas awan putih untuk mengangkat kami ke dalam kerajaan surga untuk menikmati berkat abadi.
Jadi, untuk memasuki kerajaan surga, aku selalu mematuhi ajaran-ajaran Tuhan: Aku rendah hati dan sabar dalam segala hal, tidak menyerang, mengutuk, atau mendapat sedikit keuntungan dari orang lain, dan aku memberitakan Injil Tuhan serta sering bersedekah kepada saudara-saudari yang miskin.
Setelah itu, aku pergi ke Australia untuk bekerja. Lebih dari dua tahun berlalu, aku belum menemukan gereja Tiongkok. Jadi, aku hanya bisa berdoa kepada Tuhan dan membaca Alkitab di rumah dan sesekali melihat beberapa situs web denominasi. Lama tidak menghadiri pertemuan gereja membuat aku sangat lemah dalam roh, jadi aku ingin menghadiri pertemuan ibadah. Untuk hal ini, aku sering berdoa kepada Tuhan dan memohon Dia mempersiapkannya untuk aku.
Pada akhir 2017, aku berkenalan dengan Saudari Nian’en di Facebook. Semua timeline di Facebooknya adalah tentang kepercayaan kepada Tuhan, yang bermanfaat bagiku. Kemudian aku mulai berkomunikasi dengannya. Ketika dia tahu bahwa aku tidak menghadiri pertemuan ibadah selama dua tahun, dia peduli tentang aku dan memberitahuku bahwa sepupunya, Saudara Liu, adalah seorang pengkhotbah dan menyarankan agar aku mendengarkan khotbahnya di internet. Aku langsung setuju.
Setelah mendengarkan khotbah di internet, aku mengerti makna sebenarnya dari Kilat dari Timur.
Pada bulan Januari 2018, aku mulai menghadiri pertemuan gereja di internet. Khotbah Saudara Liu sangat praktis dan aku bisa mendapatkan begitu banyak hal setiap kali aku mendengarkan khotbahnya. Lebih dari sebulan kemudian, Saudara Liu berkata bahwa Tuhan akan menjadi manusia dan melakukan pekerjaan penghakiman ketika Dia datang kembali. Saat itu, aku merasa sangat terkejut dan berpikir, “Dalam banyak ayat Alkitab, jelas tertulis bahwa Tuhan akan tiba di atas awan putih. Tetapi mengapa Saudara Liu mengatakan bahwa Tuhan akan menjadi manusia ketika Dia datang kembali? Para pendeta kami belum pernah mengatakan hal itu sebelumnya.” Kemudian aku terhubung online dan meneliti sebentar, dan mengetahui bahwa hanya orang-orang yang percaya pada Kilat dari Timur yang memberitakan bahwa Tuhan telah berinkarnasi sebagai Anak Manusia lagi. Jadi aku bertanya kepada Saudari Nian’en secara pribadi apakah sepupunya percaya pada Kilat dari Timur. Dia mengajak aku bersekutu: “Kedatangan Tuhan kembali adalah hal yang penting. Kita harus mencari dan menyelidiki untuk memecahkannya. Jika kita secara membabi buta menolak untuk mendengarkan, kita akan melewatkan keselamatan Tuhan. Kita harus mencontoh gadis-gadis bijaksana, dan berfokus mendengarkan suara Tuhan. Itulah yang sesuai dengan kehendak Tuhan.” Mendengarnya, aku merasa itu masuk akal tetapi aku masih menyimpan keraguan. Aku berpikir, “Aku sudah percaya kepada Tuhan dan merindukan kedatangan Tuhan kembali selama 40 tahun. Setelah aku percaya pada sesuatu yang keliru, bukankah aku akan menanti dengan sia-sia?” Jadi, aku mengirim pesan kepada pengkhotbah dari gerejaku sebelumnya dan bertanya kepadanya tentang Kilat dari Timur. Setelah menerima pesanku, dia segera memintaku agar tidak mengikuti pertemuan di internet dengan saudara-saudari Kilat dari Timur. Karena itu, aku tidak berani menghubungi Saudara Liu lagi. Lalu, aku menemukan alasan dan menghentikan pertemuan online. Akibatnya, rohku layu lagi. Satu bulan yang tak tertahankan berlalu dalam kondisi ini. Suatu hari, sebuah pemikiran menyadarkan aku, “Aku telah mengenal pengkhotbah dari gerejaku sebelumnya selama bertahun-tahun dan dia telah mengetahui situasiku saat ini, tetapi mengapa dia tidak peduli dan mendukungku? Dia sama sekali belum menghubungiku sampai sekarang. Sebaliknya, Saudara Liu baru mengenalku lebih dari sebulan, tetapi ia peduli pada kepercayaanku kepada Tuhan. Tampaknya Saudara Liu memiliki kasih yang tulus. Kasih hanya bisa datang dari Tuhan. Mungkinkah Saudara Liu diutus oleh Tuhan?” Aku memikirkannya berulang kali, dan merasa harus menyelidiki dengan serius tentang kedatangan Tuhan kembali di internet sehingga aku tidak bisa membicarakannya dengan orang lain. Kemudian aku berdoa kepada Tuhan: “Ya Tuhanku. Jika Saudara Liu adalah pengkhotbah yang engkau kirim, kiranya Engkau menuntun dan memimpin aku, dan mempersiapkan kesempatan lain untuk menghubunginya.” Suatu hari setelah doa itu, Saudari Nian’en mengirimiku pesan yang mengundang aku menghadiri pertemuan di Internet. Aku pikir ini dari Tuhan, jadi aku setuju.
Ketika kami berkomunikasi lagi di internet, Saudara Liu berkata terus terang bahwa ia berasal dari Gereja Tuhan Yang Mahakuasa, yang merupakan Kilat dari Timur yang kubicarakan. Melihat ketulusannya, aku merasa menyesal dan mengakui bahwa aku telah menemukan alasan untuk tidak menghadiri pertemuan dan menipu mereka. Saudara Liu tidak menyalahkan aku tetapi mengajakku bersekutu: “Banyak saudara-saudari di dunia agamawi tidak tahu apa artinya Kilat dari Timur. Selanjutnya, marilah kita bicara tentang maknanya. Tuhan Yesus bernubuat: ‘Karena sama seperti kilat datang dari arah timur dan bersinar ke arah barat, demikianlah kedatangan Anak Manusia kelak‘ (Mat. 24:27). ‘Karena sama seperti kilat yang memancar dari satu bagian di bawah langit, bersinar sampai ke bagian lain di bawah langit; demikian juga Anak Manusia saat hari kedatangan-Nya tiba‘ (Lukas 17:24). Seperti yang kita semua tahu, timur dunia mengacu pada Tiongkok. Tuhan Yang Mahakuasa menampakkan diri dan bekerja di Tiongkok untuk mengungkapkan seluruh kebenaran yang mentahirkan dan menyelamatkan umat manusia, seperti terang besar yang memancar dari Timur. Inilah asal-usul ‘Kilat dari Timur’. Namun, para pendeta dan penatua di dunia agamawi, yang menghadapi kebenaran yang diungkapkan oleh Tuhan Yang Mahakuasa, bukan hanya tidak mencari atau menyelidiki, tetapi secara fanatik mengutuk dan menghujat terhadap Kilat dari Timur. Mereka juga melaporkan saudara-saudari yang percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa dan bahkan berkomplot dengan pemerintah PKT ateis untuk menangkap mereka. Namun demikian, langkah pekerjaan Tuhan tidak dapat dihentikan. Hanya dalam dua puluh tahun, pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa di akhir zaman telah menyebar luas ke seluruh Tiongkok dan sekarang menjadi nama keluarga. Sekarang, firman yang diungkapkan oleh Tuhan Yang Mahakuasa sudah tersedia secara online yang dapat dilihat semua orang sehingga orang-orang dari berbagai negara dan wilayah di seluruh dunia dapat mencari dan menyelidiki. Pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa di akhir zaman adalah seperti sambaran kilat yang memancar dari Timur ke Barat. Ini sepenuhnya menggenapi nubuat Tuhan Yesus: ‘Karena sama seperti kilat datang dari arah timur dan bersinar ke arah barat.’ Gadis-gadis bijaksana di seluruh dunia yang sungguh percaya kepada Tuhan dan dapat mendengar suara Tuhan satu demi satu telah kembali ke keluarga Tuhan, sehingga memperlihatkan gambaran yang menyenangkan di mana semua orang berduyun-duyun ke gunung kudus Tuhan. Ini semua adalah dampak dari pekerjaan Roh Kudus. Dari sini kita dapat melihat bahwa Kilat dari Timur merujuk pada pekerjaan Tuhan di akhir zaman.”
Dari persekutuan Saudara Liu, aku mengerti arti sebenarnya dari Kilat dari Timur. Aku merasa sangat bahagia dan terus mendiskusikan topik yang berkaitan dengan kedatangan Tuhan kembali bersamanya….
Apakah Tuhan akan datang di atas awan atau seperti pencuri?
Aku berkata: “Mengenai kedatangan Tuhan, ada tertulis dalam Alkitab, ‘Dan saat itulah akan muncul tanda Anak Manusia di langit: dan kemudian semua suku bangsa di bumi akan meratap, lalu mereka akan melihat Anak Manusia datang di awan-awan di langit dengan kuasa dan kemuliaan besar’ (Matius 24:30). ‘Lihatlah, Dia datang dengan awan-awan; dan setiap mata akan melihat-Nya, juga mereka yang menikam Dia: dan semua orang di bumi akan meratap karena Dia‘ (Wahyu 1:7). Menurut ayat-ayat ini, aku berpikir bahwa Tuhan akan turun di atas awan ketika Dia datang kembali.”
Saudara Liu berkata, “Saudari, kita semua tahu bahwa ada banyak nubuat dalam Alkitab tentang kedatangan Tuhan kembali. Kamu hanya menemukan beberapa ayat. Selanjutnya, marilah kita baca ayat-ayat lain, ‘Karena itu ingatlah bagaimana kamu telah menerima dan mendengar, dan berpeganglah teguh, dan bertobat. Jika engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang kepadamu bagaikan pencuri dan engkau tidak akan tahu kapan waktunya Aku akan datang kepadamu‘ (Wahyu 3:3). ‘Lihatlah, Aku datang bagaikan pencuri. Diberkatilah ia yang berjaga-jaga dan menjaga pakaiannya, supaya ia tidak berjalan dengan telanjang, dan dan jangan sampai kemaluannya terlihat‘ (Wahyu 16:15) ‘Namun, hari Tuhan akan datang seperti pencuri di malam hari …’ (2 Petrus 3:10). Ayat-ayat ini mengatakan bahwa Tuhan akan datang seperti pencuri. Dan ada beberapa ayat lain yang mengatakan bahwa Tuhan akan turun di atas awan. Apakah menurutmu ayat-ayat ini bertentangan satu sama lain?”
Aku membaca ayat-ayat ini dengan cermat, seraya berpikir, “Ternyata dalam Alkitab, bukan hanya nubuat bahwa Tuhan akan turun di atas awan, tetapi ada juga nubuat bahwa Tuhan akan datang seperti pencuri. Mengapa aku tidak pernah memperhatikan ayat-ayat ini sebelumnya?” Tetapi aku terlalu malu untuk mengatakan bahwa aku tidak mengerti, jadi aku berkata: “Tidak, menurutku tidak. ‘seperti pencuri’ berarti tidak seorang pun tahu hari-hari kedatangan Tuhan.”
Saudara Liu berkata: “Aku memiliki pandangan yang sama sepertimu sebelumnya. Setelah itu, aku bertemu saudara-saudari yang percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Melalui persekutuan mereka denganku, aku mengetahui bahwa kedatangan Tuhan kembali adalah dalam dua cara berbeda: kedatangan rahasia dan kedatangan terbuka. ‘seperti pencuri’ berarti bahwa Tuhan akan berinkarnasi dan tiba secara rahasia, dan mengungkapkan firman untuk melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai dari rumah Tuhan. Melalui ini, Tuhan akan melengkapi sekelompok pemenang dan kemudian Dia akan secara terbuka turun ke atas awan untuk memberi upah kepada yang baik dan menghukum yang jahat. Kita dapat lebih jauh menjernihkan masalah ini dengan membaca sebuah bagian dari firman Tuhan Yang Mahakuasa. Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: ‘Aku tetap ingin memberi tahu setiap orang yang disebut orang suci yang mengikuti Yesus bahwa, ketika engkau sekalian melihat Yesus turun dari surga di atas awan putih dengan matamu sendiri, itu akan menjadi penampakan terbuka dari Sang Matahari kebenaran. Barangkali itu akan menjadi saat yang sangat menyenangkan bagimu, tetapi ketahuilah bahwa saat engkau menyaksikan Yesus turun dari surga, saat itulah engkau turun ke neraka untuk dihukum. Itulah tanda berakhirnya rencana pengelolaan Tuhan, dan saatnya Tuhan memberi upah kepada orang baik dan menghukum yang jahat. Penghakiman Tuhan akan berakhir sebelum manusia melihat tanda-tanda, ketika hanya ada pengungkapan kebenaran. Mereka yang menerima kebenaran dan tidak mencari tanda-tanda, sehingga mereka disucikan, akan kembali ke hadapan takhta Tuhan dan masuk ke dalam pelukan Sang Pencipta. Hanya mereka yang bersikeras percaya bahwa “Yesus yang tidak datang kembali di atas awan putih adalah Kristus palsu” akan menerima hukuman abadi, karena mereka hanya percaya kepada Yesus yang menunjukkan tanda-tanda, tetapi tidak mengakui Yesus yang mengumumkan penghakiman yang berat dan menunjukkan jalan kehidupan yang sebenarnya. Jadi, hanya dengan cara itulah Yesus menangani mereka pada saat Ia secara terbuka datang kembali di atas awan putih. Mereka terlalu keras kepala, terlalu percaya diri, terlalu sombong. Bagaimana mungkin orang-orang yang tidak berakhlak itu bisa diberi upah oleh Yesus?‘ Firman Tuhan Yang Mahakuasa menyatakannya sangat jelas: Ketika Tuhan secara terbuka turun ke awan, beberapa orang akan turun ke neraka untuk dihukum. Sebab ketika Tuhan datang secara rahasia sebagai Anak Manusia, mereka bukan hanya tidak menerima tetapi juga mengutuk, menentang dan menolak Tuhan. Tuhan yang datang secara rahasia adalah demi menyelamatkan umat manusia, sementara ketika Dia secara terbuka turun ke atas awan, Dia akan memberi upah pada yang baik dan menghukum yang jahat. Jadi, mereka yang tidak percaya pada Tuhan Yang Mahakuasa sampai mereka melihat Tuhan turun secara terbuka akan disisihkan oleh Tuhan pada akhirnya. Saudari, setelah kita selesai berkomunikasi, apa pendapatmu?”
Bersambung …
Tidak ada komentar:
Posting Komentar