9/26/2019

Dengan Menerapkan Pandangan yang Benar tentang Alkitab, Aku Menyambut Kedatangan Tuhan Kembali

Tuhan Yesus telah kembali, kitab suci, firman Tuhan,

Oleh Saudari Xinning, Malaysia

Berita Besar—Tuhan Telah datang Kembali!

Aku seorang Kristen dan ketika aku masih kecil, aku mengikuti bibiku untuk percaya kepada Tuhan dan kami sering menghadiri ibadat pada hari Minggu. Menjelang akhir tahun 2017, aku mendapati bahwa aku tidak punya waktu untuk menghadiri pertemuan di gereja karena aku sangat sibuk di tempat kerja, jadi aku mulai mengikuti kelas pelajaran Alkitab secara online. Aku bertemu Saudari Xu di kelompok pemahaman Alkitabku dan melihat bahwa dia cukup berbelas kasih. Apa pun pertanyaan yang kumiliki, dia akan selalu dengan sabar bersekutu denganku sehingga masalahku dapat terpecahkan. 
Kemudian, Saudari Xu bersaksi kepadaku bahwa Tuhan telah datang kembali pada akhir zaman dan sedang melakukan tahap pekerjaan yang baru, yaitu menggunakan firman-Nya untuk menghakimi dan menyucikan dosa kita, dan bahwa Dia akan membawa mereka yang telah disucikan untuk masuk ke dalam kerajaan-Nya. Dia juga membacakan banyak firman Tuhan Yang Mahakuasa kepadaku dan memberikan kepadaku persekutuan tentang kebenaran seperti tiga tahap pekerjaan Tuhan, misteri rencana pengelolaan enam ribu tahun Tuhan dan misteri nama Tuhan. Aku belum pernah mendengar tentang hal-hal ini sebelumnya dan aku merasa bahwa jalan ini segar dan baru, dan aku ingin terus menyelidiki jalan yang dikotbahkannya.
Akan tetapi, suatu sore dua minggu kemudian, aku melihat sebuah pos di kelompok Kristen-ku di Facebook yang mengutuk Gereja Tuhan Yang Mahakuasa, dan aku berpikir dalam hati, “Bagaimana kau bisa mengutuk Gereja Tuhan Yang Mahakuasa seperti itu?” Aku sudah berkomunikasi dengan saudara-saudari dari Gereja Tuhan Yang Mahakuasa dan firman Tuhan Yang Mahakuasa yang mereka baca sangat berotoritas, dan merupakan perkataan yang belum pernah kudengar sebelumnya. Selain itu, mereka sangat baik terhadap orang lain, begitu tulus dan penuh kasih. Namun ketika aku melihat secara online bahwa orang-orang dari Gereja Tuhan Yang Mahakuasa membaca buku Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia dan bukannya Alkitab, aku mulai merasa was-was. Karena pendetaku selalu berkhotbah, “Jika seseorang percaya kepada Tuhan dia haruslah membaca Alkitab, dan menyimpang dari Alkitab merupakan kesesatan,” aku merasa sangat khawatir, dan aku tidak tahu apakah aku ingin terus menyelidiki buku tersebut. Namun kemudian aku memikirkan bagaimana firman Tuhan Yang Mahakuasa yang telah dibacakan saudara-saudari kepadaku selama pertemuan kami memiliki otoritas sedemikian besar, dan bagaimana Tuhan Yang Mahakuasa telah menyingkapkan begitu banyak misteri. Ketika aku mendengarkan hal-hal ini, rohku merasakan sukacita yang sedemikian besar dan aku percaya bahwa firman Tuhan Yang Mahakuasa berasal dari Tuhan. Jika Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan yang telah datang kembali dan aku tidak mengikuti-Nya, maka aku akan disingkirkan dan ditinggalkan oleh Tuhan. Hatiku berada dalam kekacauan konflik ….

Apakah Tuhan Bekerja Menurut Alkitab?

Suatu hari, aku menonton film Keluar dari Alkitab secara online, dan di film itu ada satu bagian firman Tuhan yang berbunyi, “Jika engkau makan dan minum Perjanjian Lama selama Zaman Kasih Karunia—jika engkau melakukan apa yang dituntut di zaman Perjanjian Lama selama Zaman Kasih Karunia—Yesus akan menolak dan mengutukmu; jika engkau menerapkan Perjanjian Lama pada pekerjaan Yesus, engkau akan menjadi orang Farisi. … Selama zaman Yesus, Yesus memimpin orang Yahudi dan semua orang yang mengikuti-Nya selaras dengan pekerjaan Roh Kudus di dalam Dia di saat itu. Dia tidak menggunakan Alkitab sebagai landasan dari pekerjaan-Nya, tetapi bicara sesuai dengan pekerjaan-Nya; Dia tidak memerhatikan apa yang dikatakan oleh Alkitab, Dia juga tidak mencari jalan untuk memimpin pengikut-Nya di dalam Alkitab. Sejak Dia mulai bekerja, Dia menyebarkan jalan pertobatan—kata yang sama sekali tidak disebut di dalam nubuat Perjanjian Lama. Dia bukan saja tidak bertindak sesuai dengan Alkitab, tetapi Dia juga membuka jalan yang baru, dan melakukan pekerjaan baru. Dia tidak pernah merujuk pada Alkitab ketika berkotbah. Selama Zaman Hukum Taurat, tidak ada orang yang pernah bisa melakukan mukjizat-Nya dalam menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan. Demikian pula, pekerjaan-Nya, ajaran-Nya, otoritas-Nya, dan kuasa firman-Nya melampaui siapa pun selama Zaman Hukum Taurat. Yesus hanya melakukan pekerjaan yang lebih baru, dan meskipun banyak orang mengutuk-Nya dengan menggunakan Alkitab—dan bahkan menggunakan Perjanjian Lama untuk menyalibkan-Nya—pekerjaan-Nya melampaui Perjanjian Lama; jika tidak demikian, mengapa orang-orang memakukan-Nya ke salib? Bukankah karena Perjanjian Lama tidak mengatakan apa pun tentang ajaran-Nya dan kemampuan-Nya untuk menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan? Pekerjaan-Nya dimaksudkan untuk membuka jalan baru, bukan untuk sengaja melawan Alkitab, atau sengaja membuang Perjanjian Lama. Dia hanya datang untuk melakukan pelayanan-Nya, untuk mendatangkan pekerjaan baru bagi mereka yang merindukan dan mencari Dia. Dia bukan datang untuk menjelaskan Perjanjian Lama atau menegakkan pekerjaan dari masa Perjanjian Lama. Pekerjaan-Nya bukanlah dimaksudkan untuk melanjutkan perkembangan Zaman Hukum Taurat, karena pekerjaan-Nya tidak mempertimbangkan apakah Alkitab digunakan sebagai landasan pekerjaan itu; Yesus hanya datang untuk melakukan pekerjaan yang harus Dia lakukan. … Bagaimanapun juga, mana yang lebih besar: Tuhan atau Alkitab? Mengapa pekerjaan Tuhan harus dilakukan berdasarkan Alkitab? Apakah Tuhan tidak punya hak untuk melampaui Alkitab? Tidak bisakah Tuhan meninggalkan Alkitab dan melakukan pekerjaan lain? Mengapa Yesus dan murid-murid-Nya tidak memelihara hari Sabat? Jika Dia harus memelihara hari Sabat dan bertindak sesuai dengan perintah-perintah Perjanjian Lama, mengapa Yesus tidak memelihara hari Sabat setelah Dia datang, tetapi malah membasuh kaki, menutup kepala, memecah roti, dan minum anggur? Bukankah semua ini tidak tercantum di dalam perintah Perjanjian Lama? Jika Yesus menghormati Perjanjian Lama, mengapa Dia menentang doktrin-doktrin ini? Engkau harus mengetahui mana yang ada lebih dahulu, Tuhan atau Alkitab!”
Aku kemudian melihat sang tokoh utama memberikan persekutuan dengan mengatakan, “Melalui firman Tuhan, kita tahu bahwa kita telah menyebut Alkitab seakan-akan setara dengan Tuhan selama bertahun-tahun. Dan kita semua berpikir bahwa siapa pun yang percaya kepada Tuhan harus percaya pada Alkitab, dan bahwa kepercayaan apa pun yang menyimpang dari Alkitab bukanlah kepercayaan pada Tuhan melainkan ajaran sesat, bidat. Sebenarnya, Alkitab hanyalah merupakan catatan yang benar dari dua tahap pertama pekerjaan Tuhan, yaitu kesaksian sejati dari dua tahap pekerjaan, di mana Tuhan memimpin dan menebus umat manusia setelah Dia menciptakan langit dan bumi dan segala sesuatu dan menciptakan manusia. Alkitab tidak mewakili semua pekerjaan Tuhan dalam menyelamatkan umat manusia. Firman Tuhan yang tercatat dalam Alkitab terlalu terbatas! Firman yang ada dalam Alkitab hanya merupakan sedikit pengungkapan watak hidup Tuhan dan tidak mewakili seluruh watak hidup-Nya. Tuhan tidak bekerja menurut Alkitab atau merujuk pada Alkitab, apalagi menemukan jalan dalam Alkitab untuk memimpin para pengikut-Nya. Pekerjaan Tuhan terus berkembang. Tuhan akan membuka zaman yang baru dan melakukan pekerjaan yang lebih baru, yaitu, menunjukkan jalan yang lebih baru kepada manusia, menganugerahkan kebenaran yang lebih tinggi kepada manusia, dan mengizinkan manusia memperoleh keselamatan Tuhan yang lebih besar. Jadi, Tuhan tidak akan memimpin manusia menurut pekerjaan lama-Nya. Maksudnya, Tuhan tidak akan bekerja menurut Alkitab, karena Tuhan bukan hanya Tuhan atas hari Sabat, tetapi Tuhan adalah Tuhan atas Alkitab! Dia mutlak memiliki hak untuk melampaui Alkitab dan melakukan pekerjaan yang lebih baru sesuai dengan rencana-Nya sendiri dan kebutuhan umat manusia pada masa itu! Dengan demikian, pekerjaan Tuhan pada zaman baru pasti akan berbeda dengan pekerjaan-Nya pada zaman lama yang telah dicatat dalam Alkitab. Jadi, perkataan ‘kepercayaan apa pun yang menyimpang dari Alkitab merupakan kesesatan’ ini sama sekali tidak dapat dipertahankan!”
Setelah melihat firman Tuhan dan persekutuan dalam film ini, aku akhirnya mulai memahaminya, dan berpikir, “Ya, Alkitab adalah catatan pekerjaan Tuhan pada Zaman Hukum Taurat dan Zaman Kasih Karunia, tetapi tidak satu pun dari pekerjaan ini yang dilakukan menurut Alkitab. Ketika aku memikirkan firman ini, ‘Engkau harus mengetahui mana yang ada lebih dahulu, Tuhan atau Alkitab!‘, jelas bahwa Tuhan datang terlebih dahulu dan Alkitab datang kemudian. Ketika Tuhan Yesus melakukan pekerjaan-Nya, Perjanjian Baru belum ada. Tuhan Yesus menyembuhkan orang sakit dan mengusir Iblis, Dia mengampuni dosa-dosa kita, Dia mengajarkan orang untuk bersikap toleran dan sabar, mengasihi sesama sebagaimana diri sendiri dan mengasihi musuh kita, dan Dia memberitakan jalan pertobatan. Dia tidak mendasarkan diri-Nya pada Alkitab untuk melakukan semuanya ini, tetapi sebaliknya Dia sama sekali melampaui Perjanjian Lama. Orang-orang Farisi pada zaman itu memanfaatkan hal ini untuk menghakimi pekerjaan Tuhan Yesus sebagai pelanggaran terhadap hukum Perjanjian Lama, dan dengan demikian mereka menyalibkan-Nya di atas kayu salib.”
Aku juga melihat dalam film itu sesuatu yang Tuhan Yesus katakan, “Selidikilah kitab-kitab suci; karena engkau berpikir di dalamnya ada kehidupan kekal itu: padahal kitab-kitab suci itu memberikan kesaksian tentang Aku. Dan engkau tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh kehidupan” (Yohanes 5:39-40). Tuhan Yesus dengan jelas menunjukkan kepada kita bahwa adanya Alkitab hanyalah untuk bersaksi tentang Tuhan dan bahwa Alkitab tidak dapat memberikan kehidupan kepada manusia—hanya dengan datang kepada Tuhan kita dapat memperoleh kebenaran dan kehidupan. Orang-orang Farisi pada zaman itu dengan keras kepala berpegang teguh pada Perjanjian Lama dan tidak menerima kebenaran yang Tuhan Yesus ucapkan, sehingga mereka tidak dapat memperoleh kehidupan yang berasal dari Tuhan. Sekarang, saudari dari Gereja Tuhan Yang Mahakuasa ini bersaksi bahwa Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia berisikan firman yang diungkapkan oleh Tuhan yang telah datang kembali. Jika memang demikian halnya dan aku malah berpegang teguh pada Alkitab dan tidak membaca perkataan baru dari Tuhan yang telah datang kembali, maka bukankah aku akan melakukan kesalahan yang sama dengan orang-orang Farisi? Jika hal ini terjadi, aku benar-benar bodoh! Jadi aku memutuskan bahwa lebih aman bagiku untuk terus menyelidiki jalan ini, karena jika aku melakukan sesuatu yang bertentangan dengan Tuhan, aku akan berada dalam masalah besar ….

Aku Keluar dari Alkitab dan Menyambut Kedatangan Tuhan Kembali

Aku melihat bagian lain dari firman Tuhan di film itu, yang mengatakan, “Jika ada jalan yang lebih tinggi, mengapa mempelajari jalan yang rendah dan sudah kedaluwarsa? Jika ada perkataan yang lebih baru, dan pekerjaan yang lebih baru, mengapa hidup di antara catatan-catatan sejarah tua? Perkataan-perkataan baru ini dapat memberimu perbekalan, yang membuktikan bahwa ini adalah pekerjaan yang baru; catatan-catatan lama tidak dapat memuaskanmu, atau memuaskan kebutuhanmu di saat ini, yang membuktikan bahwa semua itu adalah sejarah, dan bukan pekerjaan di saat ini dan di sini. Jalan yang tertinggi adalah pekerjaan yang terbaru, terlepas dari seberapa tingginya jalan di masa lalu, jalan itu tetap merupakan sejarah berisi perenungan orang-orang, dan terlepas dari nilainya sebagai rujukan, semuanya tetap merupakan jalan yang lama. Meskipun tercatat dalam ‘Kitab Suci’, jalan yang lama tetap merupakan sejarah. Meskipun tidak tercatat dalam “Kitab Suci”, jalan yang baru adalah jalan yang terjadi di sini dan sekarang. Jalan ini bisa menyelamatkanmu, dan jalan ini bisa mengubahmu, karena ini adalah pekerjaan Roh Kudus.” “Mengemukakan perkara-perkara zaman dahulu pada masa kini menjadikan semua itu sejarah, dan sungguhpun perkara-perkara itu sangat benar atau nyata, semuanya tetaplah sejarah—dan sejarah tidak dapat berurusan dengan masa kini. Karena Tuhan tidak melihat kembali sejarah! Jadi, jika engkau hanya memahami Alkitab, dan tidak memahami apa pun tentang pekerjaan yang Tuhan ingin lakukan saat ini, dan jika engkau percaya kepada Tuhan tetapi tidak mencari pekerjaan Roh Kudus, engkau tidak mengerti apa artinya mencari Tuhan. Jika engkau membaca Alkitab untuk mempelajari sejarah Israel, untuk meneliti sejarah penciptaan Tuhan atas langit dan bumi, engkau tidak percaya kepada Tuhan. Akan tetapi saat ini, karena engkau percaya kepada Tuhan, dan mengejar kehidupan, mengejar pengenalan akan Tuhan, dan tidak mencari surat-surat dan doktrin yang mati, atau pemahaman tentang sejarah, engkau harus mencari kehendak Tuhan atas masa kini, dan harus mencari petunjuk tentang pekerjaan Roh Kudus. Seandainya engkau seorang arkeolog, engkau dapat membaca Alkitab saja—tetapi engkau bukan arkeolog, engkau adalah salah satu dari orang-orang yang percaya kepada Tuhan, dan engkau sebaiknya mencari kehendak Tuhan masa kini.”
Saudari Yang dalam film itu memberikan persekutuan dengan mengatakan, “Kami tidak bermaksud melarangmu membaca Alkitab melalui persekutuan hari ini. Kami hanya berharap kau dapat memperlakukan Alkitab secara benar melalui kebenaran yang diungkapkan Tuhan Yang Mahakuasa hari ini. Ini karena firman Tuhan yang dicatat dalam Alkitab terlalu terbatas dan sebagian besar perkataan dalam Alkitab hanya merupakan catatan pekerjaan Tuhan dan pengalaman serta kesaksian para murid. Bagaimana pekerjaan Tuhan ini dapat mewakili segala sesuatu tentang Tuhan? Dapat dikatakan bahwa firman Tuhan dalam Alkitab hanya mencakup seperseribu atau seperseratus juta dari kehidupan Tuhan. Jika seseorang ingin menggantikan Tuhan dengan Alkitab, dia benar-benar menghujat Tuhan. Hal ini sama sekali tidak berlebihan. Pekerjaan Tuhan terus berlanjut. Jika seseorang hanya berpegang pada pekerjaan yang Tuhan lakukan di suatu zaman, dia adalah orang yang konservatif dan berpegang teguh pada sejarah. Jadi, seberapa pun gigihnya kita berpegang pada sejarah, hal ini tidak ada artinya dan tidak bisa memecahkan masalah praktis kita. Artinya, tidak ada pekerjaan Tuhan saat ini atau tuntutan Tuhan yang paling nyata bagi umat manusia di dalam Alkitab. Apa yang dicatat oleh Alkitab sama sekali tidak dapat menggantikan pekerjaan Tuhan pada akhir zaman. Sekarang Tuhan Yang Mahakuasa telah datang dan melakukan pekerjaan penghakiman, hajaran, penyucian, dan penyempurnaan. Hanya jika orang menerima penghakiman akhir zaman dari Tuhan Yang Mahakuasa maka mereka dapat disucikan dan diselamatkan oleh Tuhan.”
Orang lain yang memberitakan Injil dalam film itu memberikan persekutuan dan berkata, “Meskipun hanya ada nubuat, bukan catatan faktual, tentang pekerjaan akhir zaman Tuhan di dalam Alkitab, pekerjaan itu adalah pekerjaan yang lebih dalam dan lebih maju yang Tuhan lakukan berdasarkan Alkitab menurut kebutuhan aktual manusia. Seperti ketika Tuhan Yesus datang pada masa itu, Dia tidak bekerja menurut Perjanjian Lama tetapi bekerja sesuai dengan kebutuhan umat manusia dan rencana Tuhan sendiri. Atas dasar pekerjaan hukum Taurat, Dia melakukan tahap pekerjaan penebusan. Dengan kata lain, Dia melakukan pekerjaan yang baru dan lebih maju atas dasar Perjanjian Lama. Dalam tahap pekerjaan tersebut, Dia tidak menghapus hukum Taurat melainkan menggenapinya. Demikian pula, hari ini, pada akhir zaman, sesuai dengan kebutuhan umat manusia dan rencana pengelolaan Tuhan, Tuhan telah melakukan tahap pekerjaan yang lebih baru dan lebih tinggi berdasarkan pekerjaan penebusan Tuhan Yesus. Tuhan telah mengungkapkan banyak firman yang dapat membuat manusia disucikan dan diselamatkan, dan telah menyingkapkan semua misteri rencana pengelolaan Tuhan. Firman ini adalah firman yang tidak pernah diucapkan Tuhan pada Zaman Hukum Taurat atau Zaman Kasih Karunia, begitu juga gulungan kitab yang dibuka Tuhan dan ketujuh meterai yang dibukakan Tuhan pada akhir zaman. Hal ini dengan tepat menggenapi nubuat dalam kitab Wahyu, “Dan aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di takhta, ada sebuah kitab yang ditulisi sisi dalam dan sisi belakangnya, dan dimateraikan dengan tujuh materai. Dan aku melihat seorang malaikat kuat berkata dengan suara nyaring, Siapakah yang layak membuka kitab itu dan membuka materainya? Dan tidak ada manusia di surga atau di bumi, maupun di bawah bumi, yang bisa membuka kitab itu, atau melihat ke dalamnya. Dan aku menangis tersedu-sedu, karena tidak seorang pun yang dianggap layak untuk membuka dan membaca kitab itu, ataupun melihat isinya. Lalu salah seorang dari tua-tua itu berkata kepadaku: Jangan menangis: Lihatlah, Singa dari suku Yehuda, Tunas Daud, telah menang, sehingga ia dapat membuka kitab itu dan melepaskan ketujuh materainya” (Wahyu 5:1-5). Nubuat ini muncul setelah Tuhan Yesus menyelesaikan pekerjaan-Nya. Dengan sendirinya jelas bahwa nubuat ini pastilah merupakan fakta yang akan dicapai Tuhan pada akhir zaman, dan pekerjaan keselamatan yang akan dilakukan Tuhan pada akhir zaman. Sekarang, Tuhan telah berinkarnasi untuk mengungkapkan firman-Nya dan melakukan tahap pekerjaan menghakimi dan menyucikan umat manusia. Dia telah mengungkapkan banyak firman bagi manusia agar dapat diselamatkan. Firman ini bukan berada di dalam Alkitab melainkan di luar Alkitab. Firman kehidupan yang kaya ini merupakan jalan kehidupan yang Tuhan anugerahkan kepada umat manusia pada akhir zaman, dan juga merupakan satu-satunya jalan bagi umat manusia untuk diselamatkan. Jika manusia menolak menerimanya, mereka tidak akan pernah menerima penyiraman sejati dari air hidup Tuhan, dan tidak akan pernah mendapatkan kebenaran dan kehidupan dari Tuhan!”
Setelah mendengarkan firman Tuhan dan persekutuan saudari tersebut, aku merasa sangat tersentuh. Ternyata, Tuhan tidak melarang orang membaca Alkitab dan Dia tidak mengatakan bahwa Alkitab itu tidak berharga; Dia hanya ingin agar kita memiliki pandangan yang benar tentang Alkitab. Aku mulai memahami bahwa Tuhan bekerja sesuai dengan langkah rencana pengelolaan-Nya, dan bahwa pekerjaan-Nya bergerak maju selangkah demi selangkah, hingga Dia memimpin kita ke zaman yang baru. Tuhan tidak menoleh ke belakang pada sejarah dan tidak mempertahankan cara lama, dan demikian juga aku seharusnya. Dengan menjalani hidup sesuai apa yang tertulis pada halaman Alkitab, seseorang tidak hanya akan menentang Tuhan tetapi, pada akhirnya, dia akan disingkirkan oleh pekerjaan Tuhan pada zaman yang baru. Aku memikirkan bagaimana aku selalu mempercayai pendetaku ketika dia berkata, “Percaya kepada Tuhan berarti percaya pada Alkitab, dan menyimpang dari Alkitab merupakan kesesatan,” tetapi aku tahu sekarang bahwa pernyataan ini bertentangan dengan pekerjaan Tuhan. Jika aku bertahan pada keyakinan itu, aku tidak akan pernah bisa mendapatkan bekal kehidupan dari Tuhan pada akhir zaman, dan aku akan dibenci dan ditolak oleh Tuhan.
Syukur atas kasih Tuhan karena Dia tidak meninggalkan aku. Di kemudian hari, setelah lebih dari sebulan menyelidiki, rohku akhirnya tercerahkan dan aku memahami bahwa percaya kepada Tuhan tidak sama dengan percaya pada Alkitab. Hanya menyambut kedatangan Tuhan kembali dan mengikuti pekerjaan nyata Tuhan yang merupakan kepercayaan sejati kepada Tuhan. Pada saat yang sama, aku menjadi benar-benar memahami perkataan yang kubaca secara online, bahwa “Orang-orang dari Gereja Tuhan Yang Mahakuasa membaca Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia, dan bukannya Alkitab.” Gereja Tuhan Yang Mahakuasa tidak melarang orang membaca Alkitab dan tidak pernah sekalipun menyangkal Alkitab; sebaliknya, Gereja Tuhan Yang Mahakuasa meminta orang untuk mengambil pandangan yang benar tentang Alkitab. Saudara-saudari dari Gereja Tuhan Yang Mahakuasa membaca firman Tuhan dalam kitab Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia, mereka mengikuti pekerjaan baru Tuhan dan mereka mendengarkan perkataan Tuhan pada akhir zaman. Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia benar-benar merupakan gulungan kitab kecil yang dinubuatkan dalam kitab Wahyu, dan kitab tersebut tepat menggenapi nubuat dalam kitab Wahyu yang mengatakan, “Bagi ia yang menang akan Kuberi makan dari pohon kehidupan, yang ada di tengah-tengah Taman Firdaus Tuhan” (Wahyu 2:7). Dengan cara ini, aku benar-benar keluar dari Alkitab dan menyambut kedatangan Tuhan kembali. Aku sangat bersukacita sekarang melalui merenungkan firman Tuhan bersama dengan saudara-saudariku, dan aku sekarang telah memahami banyak kebenaran serta kehendak Tuhan. Aku juga mengambil peran aktif dalam menyebarkan Injil, aku melakukan tugasku sebagai makhluk ciptaan, dan aku berusaha untuk memuaskan Tuhan dan membalas kasih-Nya. Sekarang, firman Tuhan membimbingku menjalani setiap hari dalam hidupku, dan aku menjalani kehidupan yang diperkaya. Syukur kepada Tuhan.
Sumber Artikel dari "Belajar Alkitab"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan