1/24/2020

Menyambut kembalinya Tuhan Yesus dalam keadaan yang berbahaya(I)

Pekerjaan Tuhan, Yesus kembali, iman kepada Tuhan,

Yi Sheng, Singapura

Aku Tersirami dengan Menghadiri Kebaktian Daring

Aku mulai percaya pada Tuhan Yesus bersama keluargaku beberapa tahun yang lalu. Pada 2017, karena pekerjaan, aku tidak bisa terlalu sering menghadiri kebaktian. Perlahan-lahan, aku merasa bahwa rohku semakin merosot. Setiap kali bertemu dengan hal-hal yang tidak kusukai, aku sering mengungkapkan sifatku yang lekas marah. Meskipun membenci diri sendiri dalam hati, aku masih tidak bisa mengendalikan emosiku. Jadi, aku berdoa kepada Tuhan untuk mengaturkan bagiku seseorang yang dapat membimbingku dalam pelajaran Alkitab, dan dengan demikian membantuku memulihkan hubunganku dengan-Nya.
Suatu hari, aku sedang berada dalam sebuah grup Facebook yang mendoakan seseorang, ketika seorang saudari dari grup itu menambahkan aku sebagai teman. Setelah itu, kami mulai mengobrol daring tentang hal-hal yang berkaitan dengan iman. Saudari itu tahu banyak tentang Alkitab dan persekutuannya sangat mencerahkan, jadi aku sangat berterima kasih kepada Tuhan bahwa rohku disirami sekali lagi. Suatu kali, saudari itu mengundangku untuk mendengarkan sebuah khotbah, dan aku dengan senang hati setuju. Selama khotbah, seorang saudara menggunakan Alkitab untuk memberi tahu kami tentang asal mula kerusakan umat manusia dan orang seperti apa yang bisa memasuki kerajaan surga. Khotbahnya lebih mencerahkan daripada khotbah para pendeta dan hatiku dipenuhi dengan cahaya saat mendengarkan, jadi aku mulai suka mendengarkan khotbah saudara itu.

Dipengaruhi oleh Desas-desus Daring dan Para Pendeta, Aku Menolak Menyelidiki Pekerjaan Tuhan pada Akhir Zaman

Menjelang akhir kebaktian kami berikutnya, saudara itu menyanyikan sebuah kidung pujian yang disebut, "Ku Putuskan Ikut Tuhan." Oleh karena aku tidak pernah mendengar kidung pujian ini sebelumnya, karena penasaran, aku mencarinya di internet. Aku mengeklik sebuah tautan dan muncullah sebuah gambar yang familier, dan kemudian aku ingat bahwa ini adalah situs web Gereja Tuhan Yang Mahakuasa, dan bahwa kidung pujian itu diproduksi oleh Kilat dari Timur. Aku tertegun karena para pendeta sebelumnya pernah menunjukkan kepadaku situs web Gereja Tuhan Yang Mahakuasa pada proyektor dan mereka mengatakan hal-hal buruk tentangnya. Namun, khotbah yang disampaikan oleh saudara itu sangat mencerahkan, jadi apa yang terjadi? Kemudian aku membaca banyak komentar negatif daring tentang Kilat dari Timur, jadi aku mulai merasa berhati-hati terhadap saudara itu. Setelah itu, aku memberi tahu saudari itu bahwa kidung pujian yang dinyanyikan oleh saudara itu berasal dari Kilat dari Timur dan bahwa kepercayaannya berbeda dengan kami. Saudari itu kemudian mengatakan kepadaku bahwa kami dapat mencari jawaban untuk masalah ini bersama dalam kebaktian daring berikutnya.
Selama kebaktian itu, kami menyampaikan keraguan di hati kami kepada saudara itu. Dia kemudian bersekutu bahwa kami harus perhatian mendengarkan suara Tuhan saat menyelidiki cara yang benar daripada mendasarkan penyelidikan kita pada desas-desus daring. Dia mengatakan bahwa sekarang ini adalah akhir zaman dan bahwa Tuhan Yesus telah datang kembali dalam daging dan sedang melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai dengan rumah Tuhan dengan nama Tuhan yang Mahakuasa. Dia juga menunjukkan kepada kita banyak ayat Alkitab tentang pekerjaan penghakiman Tuhan pada akhir zaman dan Tuhan mengubah nama-Nya. Meskipun aku tidak dapat membantah nubuat di dalam Alkitab tentang pekerjaan penghakiman pada akhir zaman dan nama Tuhan yang Mahakuasa, sulit bagiku untuk memercayai perkataan saudara itu, bahwa Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan Yesus yang datang kembali. Aku berpikir: Apakah Tuhan Yang Mahakuasa benar-benar Tuhan Yesus yang datang kembali? Aku belum pernah mendengar ada pendeta yang membicarakannya dan Tuhan Yesus berfirman, "Akulah jalan, kebenaran, dan hidup: tidak ada manusia yang datang kepada Bapa, tanpa melalui Aku" (Yohanes 14: 6). Selain Tuhan Yesus, tidak ada yang bisa menyelamatkan kita. Jika aku percaya pada Tuhan Yang Mahakuasa, tidakkah aku akan mengkhianati Tuhan Yesus? Apakah aku masih bisa memasuki kerajaan surga? Memikirkan semua ini, akhirnya aku tidak mau mendengarkan perkataan saudara itu.
Kemudian, pesan-pesan tentang perlindungan terhadap kesesatan dikirim oleh grup Facebook gerejaku. Melihatnya, aku bahkan semakin enggan untuk tetap berhubungan dengan saudara itu. Aku juga menolak untuk menghadiri kebaktian daring meskipun ada banyak undangan dari saudari itu. Namun, setelah itu, aku merasa khotbah saudara itu sesuai dengan firman Tuhan, sehingga semua itu tidak mungkin sesat. Memikirkan semua ini, hatiku berperang dengan dirinya sendiri, dan aku merasa sengsara, tidak tahu harus berbuat apa. Setelah itu, saudara itu mengirim beberapa video ke dalam obrolan grup. Aku memutar video-video itu dan melihat beberapa laporan penelitian dan komentar oleh para sarjana studi agama dari Barat. Mereka menyelidiki tuduhan PKT terhadap Gereja Tuhan Yang Mahakuasa, dan mereka membuktikan bahwa banyak berita negatif di internet tentang Gereja Tuhan Yang Mahakuasa adalah berita palsu yang dibuat oleh PKT, tanpa dasar yang faktual. Mereka juga mengungkapkan bahwa berita palsu yang dibuat-buat oleh PKT yang memfitnah dan mengutuk Gereja Tuhan Yang Mahakuasa bertujuan untuk menekan keyakinan agama. Baru seusai menonton video-video itu aku menyadari bahwa desas-desus di internet tersebut semuanya palsu. Kemudian, aku juga menonton film injil yang diproduksi oleh Gereja Tuhan Yang Mahakuasa yang dikirim melalui obrolan kelompok oleh saudara itu. Dalam film tersebut, saudara-saudari sering kali harus mengubah lokasi kebaktian mereka untuk menghindari penangkapan oleh PKT. Beberapa orang ditangkap oleh PKT selama kebaktian dan disiksa dengan kejam; beberapa terpaksa mengungsi dari rumah mereka. Aku sangat sedih menonton adegan-adegan itu, dan aku ingat seorang penatua yang pernah pergi ke Tiongkok untuk berkhotbah, yang mengatakan bahwa PKT berupaya keras menganiaya orang-orang Kristen dan beberapa penatua bahkan dipenjara. Guru sekolah Minggu mengatakan bahwa, karena PKT ateis dan percaya pada Marxisme, siapa pun yang percaya pada Tuhan akan ditindas. Pada waktu itu, aku pikir mereka melebih-lebihkan, karena mengapa PKT menangkap orang-orang yang percaya pada Tuhan yang tidak melakukan pencurian atau perampokan? Baru setelah menonton video-video ini, aku mengerti bahwa PKT lebih peduli dengan menindas kepercayaan agama daripada memerangi kejahatan, dan kecaman mereka terhadap Gereja Tuhan Yang Mahakuasa tidak bisa dipercaya.

Apakah Menerima Pekerjaan Tuhan pada Akhir Zaman Mengkhianati Tuhan Yesus?

Meskipun memahami desas-desus PKT, aku masih belum memahami tentang hubungan antara Tuhan Yesus dan Tuhan Yang Mahakuasa, dan aku tidak yakin apakah aku harus terus mendengarkan khotbah dari saudara itu karena khawatir bahwa aku akan mengkhianati Tuhan Yesus jika mulai percaya pada Tuhan Yang Mahakuasa. Setelah itu, saudari itu menyarankanku untuk tidak menyerah begitu saja dan melakukan penyelidikan teperinci sebelum memberikan keputusan akhir. Aku pikir perkataannya benar, karena jika aku menyerah tanpa mencari tahu apa maksud semua itu, maka jika Tuhan benar-benar telah datang kembali, maka apakah aku tidak akan kehilangan kesempatan untuk menyambut-Nya? Jadi, aku memutuskan untuk mendengarkan apa yang akan dipersekutukan saudara itu dalam kebaktian berikutnya.
Setelah aku daring, saudara itu bersekutu mengenai pertanyaanku, menyatakan, "Kita semua yang percaya kepada Tuhan Yesus tahu bahwa Tuhan adalah Tuhan yang benar. Kita juga telah menerima banyak kasih karunia dan berkat dari-Nya, dan kita sangat bersyukur dan melekat pada-Nya. Jadi, ketika kita mendengar bahwa Tuhan telah datang kembali tetapi bahwa Dia tidak lagi disebut Yesus tetapi Tuhan Yang Mahakuasa, banyak dari kita yang mulai menyimpan keragu-raguan di hati kita, takut bahwa kita akan percaya pada Tuhan lain dan mengkhianati Tuhan; sehingga kita tidak berani menyelidiki pekerjaan Tuhan. Namun, apakah cara berpikir ini benar? Seperti yang kita semua ketahui, ketika Tuhan Yesus datang untuk melakukan pekerjaan-Nya, orang-orang Farisi mengutuk pekerjaan-Nya sebagai sesat dan berkolusi dengan pemerintah Romawi untuk memaku-Nya pada kayu salib, karena nama-Nya bukan Mesias dan Dia tidak merayakan hari Sabat, dan Dia pergi ke luar bait suci untuk bekerja dan berkhotbah. Mari kita pikirkan hal ini: Mengapa orang-orang Farisi, yang telah melayani Tuhan Yahweh dari generasi ke generasi dan menunggu Mesias dengan penuh perhatian, tidak menyadari bahwa Tuhan Yesus adalah Mesias yang telah diramalkan kedatangannya dalam nubuat? Ini karena mereka tidak mengenal Tuhan dan sangat congkak dan sombong, dan mereka mengutuk dan menolak Tuhan berdasarkan pada gagasan dan imajinasi mereka. Pada akhirnya, mereka mengakhiri hidup mereka sebagai orang-orang yang percaya kepada Tuhan tetapi menentang-Nya. Jadi, jika kita mendengar berita bahwa Tuhan telah datang kembali tetapi menolak untuk menyelidikinya karena nama Tuhan telah berubah dari Yesus menjadi Tuhan Yang Mahakuasa, bukankah ini hanya mengulangi kesalahan orang-orang Farisi pada waktu itu?"
Persekutuan saudara itu memberiku banyak hal untuk dipikirkan secara mendalam. Dia benar, pikirku. Tuhan itu bijaksana dan cara Tuhan bekerja adalah sesuatu yang tidak bisa kita bayangkan. Namun, jika aku menilai pekerjaan Tuhan berdasarkan pada gagasan dan imajinasiku, bukankah aku akan menjadi seperti orang-orang Farisi? Memikirkan hal ini, hatiku menjadi tenang, dan aku terus mendengarkan persekutuan dari saudara itu.
Saudara itu melanjutkan, "Sebenarnya, Tuhan Yahweh, Tuhan Yesus, dan Tuhan Yang Mahakuasa adalah satu Tuhan. Meskipun pekerjaan dan lokasi pekerjaan Mereka berbeda-beda, semuanya adalah pekerjaan yang Tuhan perlu lakukan sesuai dengan kebutuhan umat manusia yang rusak. Pada Zaman Hukum Taurat, Tuhan bekerja menggunakan nama Yahweh. Dia menyatakan hukum-hukum-Nya untuk membimbing umat manusia yang baru lahir bagaimana menjalani kehidupan mereka di bumi, dan Dia menyatakan watak-Nya berupa keagungan, murka, dan belas kasihan. Orang-orang yang mematuhi hukum mendapatkan berkat dan kasih karunia Tuhan. Mereka yang melanggar hukum harus membuat korban penghapus dosa, kalau tidak mereka akan dirajam sampai mati atau dibakar oleh api surgawi. Pada periode belakangan dari Zaman Hukum Taurat, dosa-dosa umat manusia menjadi semakin parah, sampai-sampai tidak ada lagi korban penghapus dosa yang dapat dilakukan untuk menebus dosa-dosa mereka. Oleh karena itu, Tuhan, berdasarkan kebutuhan umat manusia, berinkarnasi dan melakukan pekerjaan Zaman Kasih Karunia dengan nama Yesus, mengungkapkan watak-nya berupa kasih dan rahmat, melimpahkan kasih karunia yang berlimpah kepada umat manusia, mengajarkan jalan pertobatan, mengajari orang-orang untuk mengasihi orang lain sebagaimana mereka mengasihi diri sendiri, dan disalibkan demi umat manusia sebagai korban penghapus dosa. Pekerjaan Zaman Kasih Karunia berlangsung selama dua ribu tahun, dan meskipun dosa-dosa kita telah diampuni berkat penebusan Tuhan, kecongkakan, tipu daya, keegoisan, kejahatan, dan watak rusak iblis kita yang lain tetap ada, dan kita tetap hidup dalam siklus berbuat dosa dan mengaku dosa, tidak dapat membebaskan diri dari belenggu dosa. Bukankah ini benar?"
Aku berkata, "Benar sekali. Tuhan mengajarkan kita untuk bersikap toleran dan sabar serta untuk mengasihi orang lain sebagaimana kita mengasihi diri kita sendiri. Meskipun terkadang kita dapat mengendalikan amarah, ada saat-saat ketika kita menghadapi hal-hal yang bertentangan dengan gagasan-gagasan kita dan kita akan secara tidak terkendali mengungkapkan sifat lekas marah kita. Meskipun mengaku dosa dan bertobat di hadapan Tuhan, kita tetap bisa berbuat dosa yang sama lagi."
Saudara itu mulai bersekutu lagi, "Ya. Meskipun dosa-dosa kita telah diampuni karena pekerjaan penebusan Tuhan Yesus, sifat iblis yang membuat kita berdosa masih berakar kuat dalam diri kita, sehingga kita masih bisa berbuat dosa dan menentang Tuhan kapan saja dan di mana saja. Alkitab menyatakan, 'Dalam kekudusan, karena tanpa kekudusan, tidak ada manusia yang bisa melihat Tuhan' (Ibrani 12:14). Tuhan Yesus berfirman, 'Siapa saja yang melakukan dosa adalah hamba dosa. Dan hamba tidak tinggal di rumah selamanya: tetapi Anak tetap tinggal selama-selamanya' (Yohanes 8:34–35). Jika kita terus hidup dalam keadaan berbuat dosa dan mengaku dosa, meskipun korban penghapus dosa Tuhan Yesus berlaku selamanya, kita tetap tidak dapat diangkat ke dalam kerajaan surga oleh Tuhan. Jadi, pada akhir zaman, berdasarkan kebutuhan kita, Tuhan melakukan pekerjaan yang lebih tinggi atas dasar pekerjaan penebusan Tuhan Yesus, mengungkapkan kebenaran untuk menghakimi dosa-dosa kita dan menyucikan ketidakadilan kita, dengan demikian memungkinkan kita untuk memperoleh keselamatan sejati dan masuk ke dalam kerajaan surga. Dari sini, kita dapat melihat bahwa pekerjaan Tuhan Yahweh, pekerjaan Tuhan Yesus, dan pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa saling berkaitan secara tak terpisahkan, dengan setiap tahap pekerjaan lebih tinggi daripada yang terakhir, dan semuanya adalah pekerjaan dari satu Tuhan. Mari kita membaca dua bagian dari firman Tuhan, dan kita akan mengerti dengan lebih jelas."
Tuhan Yang Mahakuasa berfirman, "Mulai dari pekerjaan Yahweh hingga pekerjaan Yesus, dan dari pekerjaan Yesus sampai tahap sekarang ini, tiga tahap ini mencakup urutan berkelanjutan dari keseluruhan pengelolaan Tuhan, dan semuanya merupakan pekerjaan satu Roh. Sejak penciptaan dunia, Tuhan selalu bekerja mengelola umat manusia. Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Pertama dan Yang Terakhir, dan Dialah Pribadi yang memulai dan mengakhiri suatu zaman. Ketiga tahap pekerjaan tersebut, di zaman yang berbeda dan lokasi yang berbeda, tidak salah lagi merupakan pekerjaan dari satu Roh. Semua orang yang memisahkan ketiga tahap ini bertentangan dengan Tuhan. Sekarang, engkau harus memahami bahwa semua pekerjaan dari tahap pertama hingga hari ini adalah pekerjaan dari satu Tuhan, pekerjaan dari satu Roh. Tentang hal ini, tentu tidak ada keraguan." "Setelah pekerjaan Yahweh selesai, Yesus menjadi daging untuk melakukan pekerjaan-Nya di antara manusia. Pekerjaan-Nya tidak dilakukan secara terpisah, tetapi dibangun di atas pekerjaan Yahweh. Pekerjaan itu untuk zaman yang baru setelah Tuhan menyelesaikan Zaman Hukum Taurat. Demikian pula, setelah pekerjaan Yesus berakhir, Tuhan tetap melanjutkan pekerjaan-Nya untuk zaman berikutnya, karena seluruh pengelolaan Tuhan selalu bergerak maju. Setelah zaman lama berlalu, zaman itu akan digantikan dengan zaman baru, dan begitu pekerjaan lama selesai, pekerjaan baru akan meneruskan pengelolaan Tuhan. Inkarnasi ini adalah inkarnasi kedua Tuhan setelah pekerjaan Yesus selesai. Tentu saja, inkarnasi ini tidak terjadi secara terpisah, tetapi merupakan tahap ketiga pekerjaan setelah Zaman Hukum Taurat dan Zaman Kasih Karunia. Setiap tahap baru dalam pekerjaan Tuhan selalu membawa permulaan yang baru dan zaman yang baru. Demikian juga, ada perubahan dalam watak Tuhan, dalam cara kerja-Nya, dalam lokasi pekerjaan-Nya, dan dalam nama-Nya. Maka tidak heran jika manusia sulit menerima pekerjaan Tuhan di zaman yang baru. Namun, betapa pun Tuhan ditentang oleh manusia, Tuhan selalu melakukan pekerjaan-Nya dan selalu memimpin seluruh umat manusia bergerak maju. Ketika Yesus datang ke dalam dunia manusia, Ia membawa Zaman Kasih Karunia dan mengakhiri Zaman Hukum Taurat. Pada akhir zaman, Tuhan sekali lagi menjadi daging, dan ketika Ia menjadi daging, Ia mengakhiri Zaman Kasih Karunia dan memulai Zaman Kerajaan. Semua orang yang menerima inkarnasi Tuhan yang kedua akan dipimpin ke dalam Zaman Kerajaan, dan dapat menerima bimbingan Tuhan secara pribadi. Meskipun Yesus melakukan banyak pekerjaan di antara manusia, Ia hanya menyelesaikan penebusan seluruh umat manusia dan menjadi korban penghapus dosa manusia, tetapi tidak melepaskan manusia dari wataknya yang rusak. Menyelamatkan manusia sepenuhnya dari pengaruh Iblis tidak hanya membuat Yesus harus menanggung dosa manusia sebagai korban penghapus dosa, tetapi juga membuat Tuhan wajib melakukan pekerjaan yang lebih besar untuk melepaskan manusia dari wataknya yang telah dirusak Iblis. Jadi, setelah dosa manusia diampuni, Tuhan kembali menjadi daging untuk memimpin manusia memasuki zaman yang baru. Tuhan memulai melakukan hajaran dan penghakiman, dan pekerjaan ini telah membawa manusia ke dalam alam yang lebih tinggi. Semua orang yang tunduk di bawah kekuasaan-Nya akan menikmati kebenaran yang lebih tinggi dan menerima berkat yang lebih besar. Mereka benar-benar hidup dalam terang dan akan mendapatkan kebenaran, jalan, dan hidup."
Setelah membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa, saudara itu bersekutu, "Baru ketika pekerjaan Tuhan Yahweh, pekerjaan Tuhan Yesus, dan pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa disatukan sebagai satu keseluruhan, itu merupakan keseluruhan pekerjaan Tuhan dalam menyelamatkan umat manusia. Sebenarnya, setiap kali Tuhan memulai tahap pekerjaan baru, watak yang Dia ungkapkan, cara Dia bekerja, nama-Nya dan lokasi pekerjaan-Nya akan berubah, tetapi tiga tahap pekerjaan ini saling berkaitan erat. Tuhan Yesus melakukan pekerjaan penebusan atas dasar pekerjaan Tuhan Yahweh. Pada akhir zaman, Tuhan Yang Mahakuasa, atas dasar pekerjaan penebusan Tuhan Yesus, mengungkapkan kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai dengan rumah Tuhan, mengungkapkan kepada kita semua misteri yang telah disembunyikan sejak penciptaan dunia ini. Misalnya, bagaimana seluruh umat manusia telah berkembang hingga saat ini, misteri tiga tahap pekerjaan, tujuan masa depan umat manusia, dan sebagainya. Selain itu, Tuhan juga telah mengungkapkan kebenaran untuk mengungkap sifat berdosa kita, untuk menilai pemberontakan dan ketidakadilan kita, dan untuk menunjukkan kepada kita cara untuk menyucikan dosa-dosa kita. Mereka yang menerima pekerjaan penghakiman Tuhan pada akhir zaman akan mengetahui lebih banyak tentang kebenaran, menjadi semakin memahami sifat iblis mereka, dan akan lebih memahami watak Tuhan yang benar dan tidak dapat diganggu gugat, dan dengan demikian mereka akan berangsur-angsur menerapkan kebenaran, membebaskan diri dari belenggu sifat iblis mereka dan menapaki jalan yang takut pada Tuhan dan menghindari kejahatan. Ketika watak rusak kita disucikan, dan kita menjadi orang yang taat dan takut pada Tuhan, kita kemudian bisa hidup dalam berkat Tuhan, dan pekerjaan Tuhan untuk menyelamatkan umat manusia juga akan berakhir. Ini persis seperti nubuat dalam Wahyu, 'Dan Dia berkata kepadaku, Sudah selesai. Akulah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terakhir. Aku akan memberikan kepada ia yang haus, air dari mata air kehidupan dengan cuma-cuma' (Wahyu 21: 6)."
Melalui firman Tuhan dan persekutuan dari saudara itu, aku mengerti bahwa setiap tahap pekerjaan Tuhan dibangun di atas tahap pekerjaan-Nya yang sebelumnya, masing-masing lebih tinggi daripada yang terakhir, dan ketiga tahap pekerjaan Tuhan tersebut menyatu untuk membentuk seluruh pekerjaan Tuhan dalam menyelamatkan umat manusia. Tanpa penebusan Tuhan Yesus, umat manusia akan selamanya hidup di bawah hukum Taurat; jika Tuhan tidak datang untuk melakukan pekerjaan pembuangan dosa, kita hanya bisa hidup dalam keadaan berbuat dosa dan mengaku dosa, dan kita tidak akan pernah bisa membebaskan diri dari belenggu dosa. Baru ketika kita menerima pekerjaan penghakiman Tuhan pada akhir zaman, kita dapat memiliki pemahaman akan watak kita yang rusak, kita dapat meninggalkan daging kita dan menerapkan kebenaran sehingga mencapai perubahan dalam watak kita, dan baru pada saat itulah kita akan memenuhi syarat untuk masuk ke dalam kerajaan surga. Kemudian, saudara itu mengirimi kami gambar warna-warni yang mengilustrasikan tiga tahap pekerjaan Tuhan, yang memungkinkan aku untuk memahami lebih jelas tentang tiga tahap pekerjaan penyelamatan umat manusia. Aku melihat bahwa cara Tuhan bekerja, lokasi pekerjaan-Nya, dan nama-Nya berbeda pada setiap zaman, tetapi ketiga tahap pekerjaan tersebut berkaitan erat dan setiap tahapnya sangat diperlukan. Tuhan menyelamatkan manusia dari kekuasaan Iblis setahap demi setahap, dan aku tidak bisa menahan diri untuk merasa sangat tersentuh oleh keajaiban dan kebijaksanaan Tuhan: Selain Tuhan, tidak ada yang lain yang dapat melakukan pekerjaan ini! Pada saat itu, aku merasa sangat terbebaskan, dan aku tidak lagi membeda-bedakan saudara itu, dan kebaktian kami juga menjadi lebih santai dan bersemangat.
Bersambung …

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan