9/19/2019

Sebuah Pertemuan Memberikan Kepadaku Pemahaman Baru tentang Alkitab


Belajar Alkitab, Percaya kepada Tuhan, Mengenal Tuhan,
Oleh Saudari Cai Hong, Malaysia

Rohku Merana dalam Kegelapan, tetapi Secara Kebetulan Aku Menemukan Kelas Pelajaran Alkitab yang Istimewa

“Ibu, Ibu, bagaimana engkau bisa tertidur lagi?”
Ketika putriku membangunkan aku, aku menyadari bahwa aku telah tertidur lagi selama berdoa, dan aku merasa sangat bersalah. Aku menampar kakiku yang sudah mati rasa karena berlutut begitu lama, lalu berdiri dan berjalan ke jendela. Ketika aku memandang bulan yang terang dan cerah yang tergantung di langit malam, aku mau tidak mau teringat akan masa laluku.
Aku mulai percaya kepada Tuhan ketika masih muda, dan itu sudah 35 tahun yang lalu. Karena penyerapanku yang mendalam terhadap Alkitab, aku menjadi pengurus Asosiasi Pemuda Kristen di gerejaku, serta guru Sekolah Minggu, dan aku selalu melayani Tuhan dengan bersemangat. Namun demikian, selama beberapa tahun terakhir, aku merasa rohku semakin lama semakin kering, aku merasa Alkitab tidak terlalu memberikan kepadaku penerangan, dan aku tidak bisa mengerahkan banyak energi ketika memimpin saudara-saudari dalam kelas pelajaran Alkitab. Aku rindu agar pendeta bisa memberikan makanan rohani kepadaku dengan kotbahnya, tetapi dia selalu memberitakan hal-hal lama yang sama tanpa terang yang baru sama sekali. Aku tidak menikmati apa yang kudengar, dan rohku tidak diberi makan. Sebagian besar jemaat yang setia datang untuk mendengarkan kotbah pendeta sekadar untuk menjalankan ibadah keagamaan dan memenuhi kewajiban saja. Hampir tidak ada yang benar-benar menyembah Tuhan dalam roh dan kebenaran, dan situasi di gerejaku yang sudah buruk menjadi semakin buruk saja. Menghadapi keadaan ini, aku terus mempelajari Alkitab dengan harapan untuk menemukan jalan untuk mendapatkan kembali imanku, tetapi aku tetap tidak memperoleh apa-apa. Pada waktu itu, aku sering berpikir, “Rohku sekarang telah tenggelam amat dalam, dan aku bahkan tertidur selama berdoa. Apakah aku masih percaya kepada Tuhan? Akankah Tuhan meninggalkan aku?” Aku merasa sangat tertekan di dalam diriku, dan yang bisa kulakukan hanyalah terus berseru memanggil Tuhan, meminta-Nya untuk membimbingku.


Suatu hari di bulan September 2017, aku bertemu Saudara Wang di Facebook dan setelah itu, kami sering membahas pemahaman kami tentang Alkitab. Saudara Wang memiliki pemahaman yang sangat murni tentang Kitab Suci, dan caranya bersekutu mampu memberikan kepadaku penerangan yang benar-benar jelas. Dia memecahkan banyak masalah yang sebelumnya menggangguku, dan ketika aku mendengarkannya, aku merasa hatiku dipenuhi dengan terang. Agar mampu lebih memahaminya, aku mengambil inisiatif dan meminta diundang ke dalam kelas pelajaran Alkitab online mereka. Setelah lebih dari sebulan bertukar pikiran secara online, rohku merasa sangat terpuaskan dan aku jadi memahami banyak tentang nubuatan Alkitab dan kehendak Tuhan. Mereka juga mengirimi aku beberapa firman yang seperti mata air segar yang mengalir ke dalam hatiku dan menyirami rohku yang kering; aku menjadi sangat menanti-nantikan pertemuan kami.

Adakah Perkataan Tuhan yang Baru Selain yang Ada di dalam Alkitab?

Suatu hari, saudara-saudari memutarkan video untuk aku dan, ketika film diputar setengah jalan, aku menyadari bahwa semua aktor dalam video itu memegang sebuah buku. Akan tetapi, buku itu bukanlah Alkitab, dan aku tak bisa menahan rasa terkejutku. Aku berpikir, “Mengapa mereka tidak memegang Alkitab? Orang Kristen yang percaya kepada Tuhan harus membaca Alkitab, karena tidak ada firman Tuhan selain yang ada di dalam Alkitab. Jika mereka tidak membaca Alkitab, bukankah itu berarti mereka telah tersesat?” Seketika, hatiku dipenuhi dengan keraguan, tetapi agar tidak mempermalukan mereka, aku tidak mengajukan keberatan. Setelah pertemuan online kami selesai, aku mengirimkan pesan kepada Saudara Wang mengenai keraguanku, dan aku memutuskan untuk tidak mengikuti kelas pelajaran Alkitab ini lagi.
Saudara Wang menjawab dengan mengatakan, “Saudari, buku ini adalah Alkitab Zaman Kerajaan—Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia. Buku ini tidak memuat apa pun selain perkataan baru yang diungkapkan oleh Kristus pada akhir zaman, Tuhan Yang Mahakuasa, dan inilah ‘apa yang diucapkan Roh kepada gereja-gereja’ sebagaimana yang dinubuatkan dalam kitab Wahyu. Pada akhir zaman, Tuhan Yang Mahakuasa telah menampakkan diri dan melakukan pekerjaan-Nya, Tuhan telah mengungkapkan jutaan kata dan Dia telah mengungkapkan misteri rencana pengelolaan enam ribu tahun-Nya selain banyak kebenaran dan misteri yang ada di dalam Alkitab. Kebenaran ini adalah hal-hal yang sebelumnya tidak kita pahami selama bertahun-tahun kita percaya kepada Tuhan.” Ketika aku membaca pesan Saudara Wang, aku merasa sangat bingung, dan berpikir, “Aku sudah percaya kepada Tuhan selama 35 tahun dan aku tidak pernah mendengar bahwa ada firman Tuhan selain yang ada di dalam Alkitab. Namun mereka mengatakan bahwa buku ini, Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia, tidak memuat apa pun selain perkataan baru Tuhan. Bagaimana hal ini bisa terjadi?”
Pada saat itu, Saudara Wang mengirimkan kepadaku pesan lainnya dengan mengatakan, “Saudari, kita telah menantikan kedatangan Tuhan kembali selama lebih dari 30 tahun, dan sekarang Tuhan Yesus benar-benar telah datang kembali sebagai Tuhan Yang Mahakuasa. Dia sekarang mengucapkan firman-Nya kepada seluruh dunia, jadi bukankah kita seharusnya mencari dan menyelidiki jalan ini? Tuhan Yesus berkata, ‘Dan pada tengah malam terdengar teriakan, ‘Lihat, mempelai laki-laki datang; keluarlah menyambutnya‘ (Matius 25:6). Tuhan berharap bahwa ketika kita mendengar kabar tentang kedatangan-Nya kembali, kita dapat menjadi gadis yang bijaksana dan secara aktif mencari Dia, karena hanya dengan melakukan hal tersebut kita dapat menyambut Tuhan. Jika kita mendengar kabar tentang kedatangan Tuhan kembali tetapi menolak untuk menyelidikinya karena hal ini tidak sesuai dengan gagasan kita sendiri, maka kita akan cenderung kehilangan kesempatan untuk menyambut kedatangan Tuhan kembali, dan bukankah kita akan kehilangan keselamatan dari Tuhan? ”
Perkataan saudara itu menyadarkanku, dan aku berpikir, “Ya! Aku sudah percaya kepada Tuhan selama bertahun-tahun, dan bukankah aku sudah menunggu kedatangan Tuhan kembali selama ini? Sekarang seseorang bersaksi bahwa Tuhan telah datang kembali dan bahwa Dia telah mengucapkan firman-Nya sekali lagi, jadi aku harus mendengarkan terlebih dahulu dan menyelidikinya. Hanya dengan melakukan hal ini maka aku akan dapat menyambut Tuhan!”
Setelah itu, Saudara Wang mengirimkan pesan lain dengan mengatakan, “Dalam Yohanes 16:12–13 Tuhan Yesus berkata, ‘Ada banyak hal lain yang bisa Kukatakan kepadamu, tetapi engkau tidak bisa menerima semuanya itu saat ini. Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran itu, datang, Dia akan menuntun engkau sekalian ke dalam seluruh kebenaran: karena Dia tidak akan berbicara tentang diri-Nya sendiri; tetapi Dia akan menyampaikan segala sesuatu yang telah didengar-Nya: dan Dia akan menunjukkan hal-hal yang akan datang kepadamu.’ Kitab Wahyu juga bernubuat di beberapa ayatnya bahwa ‘Barang siapa memiliki telinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang diucapkan Roh kepada gereja-gereja‘ (Wahyu 2-3). Dari sini, kita dapat melihat bahwa ketika Tuhan datang kembali, Dia akan mengucapkan perkataan baru dan akan memberitahukan kita semua kebenaran dan misteri yang belum pernah kita pahami sebelumnya. Kebenaran ini tidak dicatat dalam Alkitab—kebenaran ini harus dicapai dan digenapi pada saat Tuhan Yesus datang kembali pada akhir zaman. Jika kita percaya bahwa tidak ada perkataan dan pekerjaan Tuhan selain dari yang ada di dalam Alkitab, bagaimana nubuat ini bisa digenapi? Bagaimana perkataan Tuhan pada akhir zaman bisa muncul secara otomatis dalam Alkitab? Karena itu, jika ingin menyambut Tuhan, kita harus melepaskan gagasan kita sendiri dan pertama-tama membaca perkataan Tuhan yang telah datang kembali pada akhir zaman, dan dengan saksama menyimak suara Tuhan. Jika kita terus berpegang teguh pada Alkitab dan tidak mendengarkan apa yang diucapkan Roh Kudus kepada gereja-gereja, kemungkinan besar kita akan kehilangan kesempatan untuk menyambut Tuhan!”
Setelah membaca pesan ini, aku tiba-tiba memperoleh suatu pemahaman dan aku berpikir, “Ah, aku sudah membaca ayat ini berkali-kali sebelumnya, jadi mengapa aku tidak pernah bisa mengetahui kehendak Tuhan? Dengan mengatakan, ‘Barang siapa memiliki telinga, hendaklah ia mendengarkan,’ bukankah Tuhan meminta kita melakukan sesuatu? Ketika Tuhan datang kembali, Dia akan mengucapkan firman-Nya kepada kita, dan hanya dengan berfokus pada mendengarkan suara Tuhan kita akan dapat menyambut Tuhan dan mengikuti jejak langkah-Nya!” Setelah berpikir demikian, aku bergegas meminta Saudara Wang untuk mengirimkan lebih banyak firman Tuhan Yang Mahakuasa kepadaku.
Saudara Wang kemudian mengirimi aku banyak bab dari firman yang telah diungkapkan oleh Tuhan yang Mahakuasa, termasuk, “Engkau Seharusnya Tahu Bagaimana Seluruh Umat Manusia Telah Berkembang Hingga Hari Ini” dan “Semua Orang yang Tidak Mengenal Tuhan adalah Orang-Orang yang Menentang Tuhan.” Melalui membaca firman Tuhan, aku jadi memiliki sebagian pemahaman tentang pekerjaan Tuhan, aku jadi tahu tentang asal usul kemerosotan umat manusia, bagaimana Iblis merusak manusia dan bagaimana Tuhan bekerja untuk menyelamatkan umat manusia. Aku juga jadi memahami bahwa kita selalu membatasi pekerjaan Tuhan dengan mengandalkan gagasan dan imajinasi kita sendiri, dan bahwa kita sedang melakukan tindakan yang menentang Tuhan. Semakin aku membaca firman Tuhan, hatiku menjadi semakin terang, dan aku merasa bahwa firman Tuhan Yang Mahakuasa memiliki otoritas dan kekuasaan, seolah-olah firman itu memang suara Tuhan, dan aku memutuskan untuk terus menyelidikinya.

Kebingunganku Lenyap, dan Aku Jadi Memiliki Pemahaman yang Baru tentang Alkitab

Pada pertemuan kami berikutnya, aku memberitahu saudara-saudari tentang kebingunganku, “Saudari Lin, Saudara Wang, kalian mengatakan bahwa Tuhan sedang melakukan pekerjaan yang baru dan sedang mengungkapkan firman yang baru. Tetapi sejak aku masih kecil, aku telah mendengar pendetaku mengatakan bahwa semua pekerjaan dan perkataan Tuhan dapat ditemukan di dalam Alkitab dan bahwa orang Kristen tidak boleh menyimpang dari Alkitab dalam kepercayaan mereka kepada Tuhan, karena dengan melakukan hal itu mereka akan menyimpang dari jalan yang benar. Aku ingin tahu apa pendapat kalian tentang masalah ini, jadi aku bertanya-tanya apakah kalian dapat bersekutu denganku tentang hal ini?” Saudari Lin kemudian memberikan persekutuan dengan berkata, “Saudari, kita setuju dengan para pendeta dan penatua dalam dunia keagamaan dalam mempercayai bahwa semua pekerjaan dan firman Tuhan ada di dalam Alkitab dan bahwa menyimpang dari Alkitab berarti menyimpang dari jalan yang benar. Ini adalah kepercayaan yang dipegang oleh seluruh dunia keagamaan, tetapi apakah pandangan ini sesuai dengan fakta? Apakah pandangan ini sesuai dengan firman Tuhan? Tuhan Yesus tidak pernah mengatakan hal semacam ini dan Roh Kudus tidak pernah mengucapkan perkataan ini, jadi apa sebenarnya yang menjadi dasar pandangan ini? Tidakkah pandangan ini muncul dari pengertian dan imajinasi kita sendiri? Seperti kita semua ketahui, Alkitab hanyalah merupakan catatan dari dua tahap pekerjaan Tuhan sebelumnya dan Alkitab merupakan catatan tentang firman dan pekerjaan Tuhan berdasarkan ingatan beberapa pengikut Tuhan begitu Tuhan telah menyelesaikan pekerjaan-Nya; beranikah kita mengatakan bahwa orang-orang ini telah sepenuhnya mencatat segalanya? Juga, ketika Alkitab sedang disunting, para editor berselisih satu sama lain dan menghilangkan beberapa bagian, dan itulah sebabnya sebagian dari firman Tuhan yang disampaikan oleh para nabi tidak dicatat dalam Perjanjian Lama, tetapi dikumpulkan menjadi Kitab Deuterokanonika. Apakah berarti bahwa nubuat para nabi yang dihilangkan ini bukan firman Tuhan? Dinyatakan dengan jelas dalam Injil Yohanes 21:25 bahwa, ‘Dan ada pula banyak hal lainnya yang Yesus lakukan, yang jika ditulis satu per satu, menurutku seluruh dunia ini pun tidak cukup untuk memuat kitab-kitab yang ditulis itu.’ Tuhan Yesus bekerja selama tiga setengah tahun, dan Dia memimpin para murid-Nya untuk memberitakan Injil dan bekerja di mana-mana, jadi berapa banyak perkataan yang seharusnya telah Dia ucapkan selama masa itu? Berapa banyak pekerjaan yang sebenarnya telah Dia lakukan? Karena itu, dapat dikatakan bahwa ada banyak pekerjaan dan firman Tuhan Yesus yang tidak dicatat dalam Alkitab—perkataan Tuhan Yesus yang dicatat dalam Alkitab hanyalah seperti puncak gunung es saja! Jadi bagaimana mungkin para pendeta dan penatua dunia keagamaan mengatakan bahwa semua perkataan dan pekerjaan Tuhan telah dicatat dalam Alkitab? Bukankah mengatakan hal itu justru bertentangan dengan fakta yang ada? Jika kita mengikuti apa yang dikatakan oleh para pendeta dan penatua, bukankah kita akan menyangkal firman Tuhan yang disampaikan oleh para nabi yang ditemukan di luar Alkitab, dan menyangkal perkataan dan pekerjaan Tuhan Yesus yang tidak dicatat dalam Alkitab? Lebih jauh lagi, ketika Tuhan Yesus datang untuk melakukan pekerjaan-Nya pada waktu itu, Perjanjian Baru belum ada, dan jalan yang diungkapkan oleh Yesus, ‘Bertobatlah engkau: karena Kerajaan Surga sudah dekat’ (Matius 4:17), juga tidak dicatat dalam Perjanjian Lama. Karena itu, dapat dikatakan bahwa firman dan pekerjaan Tuhan Yesus melampaui Alkitab pada waktu itu. Jadi, jika dunia keagamaan mengutuk bahwa segala sesuatu yang melampaui Alkitab menyimpang dari jalan yang benar, bukankah berarti mereka juga mengutuk firman dan pekerjaan Tuhan Yesus?”
Setelah mengatakan hal ini, Saudari Lin mengirimkan satu bagian dari firman Tuhan Yang Mahakuasa, “Hal-hal yang dicatat dalam Alkitab terbatas; hal-hal itu tidak dapat merepresentasikan pekerjaan Tuhan dalam keseluruhannya. Keempat kitab Injil seluruhnya berisi kurang dari seratus pasal, di mana tertulis sejumlah peristiwa-peristiwa yang terbatas, seperti peristiwa Yesus mengutuk pohon ara, penyangkalan tiga kali Petrus terhadap Tuhan, Yesus menampakkan diri di hadapan para murid setelah penyaliban dan kebangkitan-Nya, pengajaran tentang puasa, pengajaran tentang doa, pengajaran tentang perceraian, kelahiran dan silsilah Yesus, penunjukkan murid-murid oleh Yesus, dan seterusnya. Namun, manusia menilai apa yang tercatat dalam Alkitab itu sebagai harta karun, bahkan membandingkan pekerjaan yang terjadi pada zaman sekarang untuk dipertentangkan dengan apa yang tertulis. Mereka bahkan percaya bahwa semua pekerjaan yang Yesus lakukan dalam hidup-Nya hanyalah sebanyak itu, seolah-olah Tuhan hanya mampu melakukan sebanyak itu, dan tidak lebih dari itu. Bukankah ini konyol?”
Saudari Lin kemudian memberikan persekutuan dengan mengatakan, “Konten yang dicatat dalam Alkitab sangat terbatas. Perjanjian Lama hanya mencatat sebagian pekerjaan Tuhan Yahweh, dan Perjanjian Baru hanya mencatat sebagian pekerjaan Tuhan Yesus. Adapun tentang pekerjaan Tuhan pada akhir zaman, Alkitab hanya berisi beberapa nubuat tentang hal tersebut dan tidak ada catatan rinci yang dapat ditemukan. Pada setiap zaman, Tuhan hanya melakukan pekerjaan pada zaman tersebut dan tidak melakukan tahap pekerjaan selanjutnya sebelum waktunya tiba, dan itulah sebabnya Tuhan tidak memberitahukan kita tentang tahap pekerjaan-Nya selanjutnya sebelum waktunya tiba. Pada Zaman Hukum Taurat, misalnya, Tuhan Yahweh baru mengajarkan manusia untuk mematuhi perintah dan Hukum Taurat dan Dia memerintahkan manusia untuk menyembah Tuhan. Sebelum waktunya tiba, Dia tidak memberitahukan orang-orang pada waktu itu tentang pekerjaan yang akan Dia lakukan pada Zaman Kasih Karunia. Demikian pula, Tuhan Yesus sekarang telah datang kembali pada akhir zaman dan, atas dasar pekerjaan penebusan pada Zaman Kasih Karunia, Dia mengungkapkan firman-Nya, melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai di rumah Tuhan, menghakimi dan menyucikan watak kita yang rusak, dan memungkinkan kita untuk sepenuhnya membuang ikatan dosa dan disucikan dan diselamatkan oleh Tuhan. Sebelum waktunya tiba, rincian pekerjaan ini tidak mungkin dicatat dalam halaman-halaman Alkitab. Oleh karena itu, pernyataan yang dibuat oleh para pendeta dan penatua dunia keagamaan bahwa ‘Semua firman dan pekerjaan Tuhan ada di dalam Alkitab, dan menyimpang dari Alkitab berarti menyimpang dari jalan yang benar,’ sepenuhnya bertentangan dengan fakta pekerjaan Tuhan; pendapat mereka ini berasal dari gagasan dan imajinasi manusia, dan merupakan kebohongan, teori yang konyol, yang dimaksudkan untuk menipu orang.”
Firman Tuhan Yang Mahakuasa dan persekutuan saudari itu meyakinkan aku sepenuhnya, dan tidak ada cara bagiku untuk membantahnya. Mau tidak mau aku berpikir, “Ya memang, Tuhan melingkupi segala sesuatu dan hikmat-Nya kaya dan berlimpah, jadi bagaimana mungkin semua firman dan pekerjaan-Nya dibatasi oleh Alkitab? Tuhan memiliki hak untuk melampaui Alkitab dalam melakukan pekerjaan-Nya, jadi pengertian kita sebelumnya pasti salah!”
Saudara Wang kemudian mengirimi aku sebuah ayat dari Alkitab, “Selidikilah kitab-kitab suci; karena engkau berpikir di dalamnya ada kehidupan kekal itu: padahal kitab-kitab suci itu memberikan kesaksian tentang Aku. Dan engkau tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh kehidupan” (Yohanes 5:39-40). Dia kemudian berkata, “Alkitab hanyalah catatan sejarah dan kesaksian tentang dua tahap pekerjaan Tuhan sebelumnya. Alkitab tidak memiliki hidup yang kekal; Alkitab juga bukan merupakan sumber kehidupan. Dengan percaya kepada Alkitab, kita tidak akan pernah bisa mendapatkan kebenaran atau kehidupan, kita juga tidak bisa mendapatkan pekerjaan Roh Kudus, apalagi mencapai keselamatan sejati. Hanya Tuhanlah kebenaran, jalan dan hidup dan hanya Dia lah sumber kehidupan kita; jika kita ingin mendapatkan kebenaran dan kehidupan dalam kepercayaan kita kepada Tuhan, kita harus datang ke hadapan Tuhan, menerima dan menaati pekerjaan dan firman Tuhan saat ini dan mengikuti dengan saksama jejak langkah Anak Domba, karena hanya dengan demikian kita akan dapat mencapai keselamatan dari Tuhan.”
Setelah mendengarkan persekutuan Saudara Wang, tiba-tiba aku melihat terang, dan aku berpikir, “Ketika aku membaca ayat ini sebelumnya, aku hanya mengerti bahwa Alkitab bertindak sebagai kesaksian bagi Tuhan dan aku percaya bahwa seseorang harus berpegang teguh pada Alkitab dalam imannya kepada Tuhan, tetapi aku mengabaikan fakta bahwa Tuhanlah kebenaran, jalan dan hidup. Sekarang aku baru mengerti bahwa Alkitab hanyalah merupakan kesaksian tentang pekerjaan Tuhan di masa lalu dan bahwa Alkitab tidak dapat mewakili Tuhan, juga Alkitab tidak mengandung kehidupan di dalamnya. Jika aku ingin mendapatkan kebenaran dan kehidupan, aku harus mengikuti dengan saksama jejak langkah Tuhan, karena hanya dengan demikianlah aku akan dapat memperoleh keselamatan dari Tuhan. Oh, ketika aku memikirkan sikapku terhadap pekerjaan baru Tuhan, tanpa sedikitpun memiliki hati yang ingin mencari kebenaran, berpegang teguh pada gagasanku sendiri dan menolak pekerjaan Tuhan, aku sekarang melihat betapa buta dan bodohnya aku selama ini. Jika aku terus berpegang teguh pada Alkitab dengan keras kepala, bukankah aku akan menolak keselamatan dari Tuhan? Aku harus menyelidiki dengan sungguh-sungguh pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman.”

Aku Memahami Pekerjaan Tuhan dan dengan Penuh Sukacita Menyambut Kedatangan Tuhan Kembali

Setelah itu, Saudari Lin memperlihatkan kepada kami sebuah film Injil yang berjudul Keluar dari Alkitab; dua bagian dari firman Tuhan dan persekutuan seorang saudari dalam film itu menarik hatiku. Firman Tuhan berkata, “Jika ada perkataan yang lebih baru, dan pekerjaan yang lebih baru, mengapa hidup di antara catatan-catatan sejarah tua? Perkataan-perkataan baru ini dapat memberimu perbekalan, yang membuktikan bahwa ini adalah pekerjaan yang baru; catatan-catatan lama tidak dapat memuaskanmu, atau memuaskan kebutuhanmu di saat ini, yang membuktikan bahwa semua itu adalah sejarah, dan bukan pekerjaan di saat ini dan di sini. Jalan yang tertinggi adalah pekerjaan yang terbaru, terlepas dari seberapa tingginya jalan di masa lalu, jalan itu tetap merupakan sejarah berisi perenungan orang-orang, dan terlepas dari nilainya sebagai rujukan, semuanya tetap merupakan jalan yang lama. Meskipun tercatat dalam “Kitab Suci”, jalan yang lama tetap merupakan sejarah. Meskipun tidak tercatat dalam “Kitab Suci”, jalan yang baru adalah jalan yang terjadi di sini dan sekarang. Jalan ini bisa menyelamatkanmu, dan jalan ini bisa mengubahmu, karena ini adalah pekerjaan Roh Kudus” . “Mengemukakan perkara-perkara zaman dahulu pada masa kini menjadikan semua itu sejarah, dan sungguhpun perkara-perkara itu sangat benar atau nyata, semuanya tetaplah sejarah—dan sejarah tidak dapat berurusan dengan masa kini. Karena Tuhan tidak melihat kembali sejarah! Jadi, jika engkau hanya memahami Alkitab, dan tidak memahami apa pun tentang pekerjaan yang Tuhan ingin lakukan saat ini, dan jika engkau percaya kepada Tuhan tetapi tidak mencari pekerjaan Roh Kudus, engkau tidak mengerti apa artinya mencari Tuhan. Jika engkau membaca Alkitab untuk mempelajari sejarah Israel, untuk meneliti sejarah penciptaan Tuhan atas langit dan bumi, engkau tidak percaya kepada Tuhan. Akan tetapi saat ini, karena engkau percaya kepada Tuhan, dan mengejar kehidupan, mengejar pengenalan akan Tuhan, dan tidak mencari surat-surat dan doktrin yang mati, atau pemahaman tentang sejarah, engkau harus mencari kehendak Tuhan atas masa kini, dan harus mencari petunjuk tentang pekerjaan Roh Kudus. Seandainya engkau seorang arkeolog, engkau dapat membaca Alkitab saja—tetapi engkau bukan arkeolog, engkau adalah salah satu dari orang-orang yang percaya kepada Tuhan, dan engkau sebaiknya mencari kehendak Tuhan masa kini” .
Seorang saudari dalam film ini bersekutu, “Meskipun pekerjaan Tuhan pada akhir zaman hanya dinubuatkan di dalam Alkitab, dan tidak ada catatan aktual mengenainya, pekerjaan itu didasarkan pada kebutuhan aktual manusia dan merupakan pekerjaan yang diperdalam dan lebih mulia berdasarkan Alkitab. Sama seperti ketika Tuhan Yesus datang, meskipun Dia tidak bekerja sesuai dengan Perjanjian Lama, Dia bekerja sesuai dengan tuntutan umat manusia dan rencana Tuhan sendiri. Dia menyelesaikan tahap pekerjaan penebusan di atas dasar pekerjaan Hukum Taurat, yaitu, Dia menyelesaikan tahap pekerjaan baru, yang lebih mulia di atas dasar Perjanjian Lama. Dalam tahap pekerjaan itu, Tuhan Yesus tidak menghapus Hukum Taurat, melainkan menyempurnakannya. Dan juga, pada akhir zaman hari ini, Tuhan sedang melakukan tahap pekerjaan lain yang lebih baru dan lebih mulia di atas dasar pekerjaan penebusan Tuhan Yesus berdasarkan kebutuhan umat manusia, berdasarkan rencana pengelolaan Tuhan, dengan cara mengucapkan begitu banyak perkataan yang dapat menyucikan dan menyelamatkan umat manusia. Dia juga mengungkapkan semua misteri rencana pengelolaan Tuhan. Perkataan ini adalah hal-hal yang tidak pernah Tuhan ucapkan pada Zaman Hukum Taurat atau Zaman Kasih Karunia. Perkataan Tuhan ini jugalah yang dimaksud dengan gulungan kitab, ketujuh meterai yang dibuka oleh Tuhan pada akhir zaman. Hal ini menggenapi nubuat dalam Kitab Wahyu, ‘Barang siapa memiliki telinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang diucapkan Roh kepada gereja-gereja‘ (Wahyu 2:17). Ini juga ditulis dalam Wahyu 5:1–5: ‘Dan aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di takhta, ada sebuah kitab yang ditulisi sisi dalam dan sisi belakangnya, dan dimateraikan dengan tujuh materai. Dan aku melihat seorang malaikat kuat berkata dengan suara nyaring, Siapakah yang layak membuka kitab itu dan membuka materainya? Dan tidak ada manusia di surga atau di bumi, maupun di bawah bumi, yang bisa membuka kitab itu, atau melihat ke dalamnya. Dan aku menangis tersedu-sedu, karena tidak seorang pun yang dianggap layak untuk membuka dan membaca kitab itu, ataupun melihat isinya. Lalu salah seorang dari tua-tua itu berkata kepadaku: Jangan menangis: Lihatlah, Singa dari suku Yehuda, Tunas Daud, telah menang, sehingga ia dapat membuka kitab itu dan melepaskan ketujuh materainya.’ Nubuat ini baru ada setelah Tuhan Yesus menyelesaikan pekerjaan-Nya. Tak perlu dikatakan lagi bahwa nubuat ini tentunya adalah hal-hal yang akan dicapai oleh Tuhan, selain pekerjaan keselamatan yang akan dilakukan Tuhan pada akhir zaman. Sekarang, Tuhan telah menjadi daging dan telah datang untuk mengucapkan firman-Nya. Dia telah melakukan tahap pekerjaan penghakiman dan penyucian, dan telah mengucapkan banyak firman yang memungkinkan orang untuk diselamatkan. Firman ini tidak ada di dalam Alkitab, tetapi merupakan firman yang ada di luar Alkitab. Firman kehidupan yang memperkaya ini adalah jalan hidup yang telah Tuhan anugerahkan kepada manusia pada akhir zaman, dan merupakan satu-satunya jalan untuk mencapai keselamatan manusia. Jika kita menolak menerimanya, kita tidak akan pernah bisa benar-benar disiram oleh air hidup dari kehidupan Tuhan, dan kita tidak akan pernah bisa mendapatkan kebenaran atau kehidupan dari Tuhan.”
Melalui persekutuan saudari itu, aku akhirnya memahami bahwa pekerjaan Tuhan terus berlangsung. Pada Zaman Hukum Taurat, Tuhan Yahweh menyatakan Hukum Taurat dan perintah-Nya untuk membimbing kehidupan umat manusia, dan untuk memberitahu manusia cara menyembah Tuhan dan mengenali dosa. Pada Zaman Kasih Karunia, dengan cara disalibkan di atas kayu salib, Tuhan Yesus menebus umat manusia, Dia menebus umat manusia dari ikatan Hukum Taurat, dan selama manusia menerima keselamatan dari Tuhan, mereka akan dapat menikmati kasih karunia dan berkat Tuhan yang berlimpah. Namun demikian, yang tidak dapat disangkal adalah bahwa kita masih hidup dalam situasi di mana kita berdosa dan mengaku dosa berulang kali, dan kita tidak pernah dapat membuang ikatan dan belenggu dosa. Sekarang, Tuhan Yesus yang telah datang kembali—Tuhan Yang Mahakuasa, Kristus pada akhir zaman—sedang melakukan pekerjaan penghakiman dan Dia mengungkapkan firman-Nya agar natur dosa kita dapat terselesaikan, sehingga kita dapat sepenuhnya menyingkirkan natur dosa kita dan akhirnya bisa memenuhi syarat untuk mendapatkan janji Tuhan dan memasuki tempat tujuan kita yang indah. Pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman tidak menyangkal Alkitab. Sebaliknya, di atas dasar pekerjaan Zaman Hukum Taurat dan Zaman Kasih Karunia, Tuhan melakukan tahap pekerjaan yang lebih baru dan lebih tinggi, yang persis kita butuhkan sebagai manusia yang rusak. Alkitab Zaman Kerajaan—Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia adalah jalan hidup yang diberikan kepada kita oleh Tuhan pada akhir zaman, dan hanya dengan menerima pekerjaan Tuhan pada akhir zaman kita dapat memperoleh bekal air kehidupan. Baru sekarang aku mengerti alasannya mengapa kita tidak mampu mendapatkan bekal hidup dari Tuhan, dan mengapa kita telah jatuh ke dalam kegelapan dan kehilangan pekerjaan Roh Kudus; hal ini karena kita berpegang teguh pada Alkitab, percaya bahwa semua pekerjaan dan firman Tuhan hanya dapat ditemukan di dalam Alkitab, dan karena kita menolak untuk menerima pekerjaan Tuhan pada akhir zaman.
Meskipun aku hanya berhubungan dengan Gereja Tuhan Yang Mahakuasa selama beberapa bulan, aku melihat bahwa firman Tuhan Yang Mahakuasa adalah kebenaran, firman itu dapat memecahkan kebingungan dan menjawab pertanyaanku, dan menyediakan makanan rohani bagi rohku. Aku menjadi yakin bahwa Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan Yesus yang telah datang kembali, dan dengan sukacita aku menerima pekerjaan Tuhan pada akhir zaman. Ketika mengingat kembali bagaimana aku telah menolak pekerjaan Tuhan karena aku berpegang teguh pada Alkitab, aku merasa sangat menyesal—aku begitu congkak dan bodoh! Namun Tuhan berbelas kasih kepadaku dan, melalui saudara-saudari yang mengirimkan pesan kepadaku, bertemu dan bersekutu denganku terus-menerus, Tuhan memampukan aku untuk memahami kisah inti tentang Alkitab, serta substansi Alkitab, dan memahami bagaimana Tuhan bekerja selangkah demi selangkah untuk menyelamatkan umat manusia hingga, akhirnya, aku melepaskan gagasanku dan menerima pekerjaan Tuhan pada akhir zaman, dan aku mulai mengikuti jejak langkah Tuhan. Syukur kepada Tuhan karena Dia mengasihiku dan menyelamatkanku!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan