10/08/2019

Tiga Cara bagi Orang Kristen untuk menang atas pencobaan

iman, berdoa, Menyaksikan Tuhan,

Saudari Jingxing, Korea Selatan
Saudara-saudari,
Aku berharap damai Tuhan beserta kalian! Tidak jarang, segala jenis pertempuran roh akan terjadi di sepanjang kita beriman dan mengikuti Tuhan. Ada pencobaan-pencobaan yang menyangkut uang, status dan nama, pencobaan-pencobaan antara laki-laki dan perempuan, juga fitnah dari orang-orang yang tidak percaya, halangan dan tekanan dari orang-orang terkasih, dan juga pengejaran dan penganiayaan oleh suatu rezim yang jahat. Kadang, bencana yang sama sekali tidak diharapkan menimpa kita.  Alkitab mengatakan: “Sadarlah, waspadalah, karena si Iblis, lawanmu itu, sama seperti singa yang mengaum, berjalan keliling mencari mangsa untuk ditelan” (1 Petrus 5:8). Firman Tuhan mengatakan: “Di bumi, segala macam roh jahat tanpa henti berkeliaran mencari tempat untuk beristirahat, tanpa henti mencari mayat-mayat manusia untuk dimakan.” Tidak sekejap pun Iblis tidak ada di samping kita, memeras otaknya untuk memakai setiap orang, peristiwa, atau hal untuk mencobai, menguji, dan menganiaya kita, berusaha untuk membuat kita tenggelam ke dalam kejahatan, ke dalam bencana dan untuk menjauhkan kita sendiri dari Tuhan, untuk mengkhianati-Nya sehingga pada akhirnya kita bisa ditelan sepenuhnya olehnya. Jika kita tidak memiliki kebenaran, kita juga tidak memiliki kearifan; jika kita tidak dapat melihat pertempuran roh dengan jelas, jika kita tidak dapat tinggal dengan teguh dalam firman Tuhan, kemungkinan kita akan ikut dengan kenikmatan dan kesenangan daging, jatuh ke dalam jarring Iblis dan kehilangan kesaksian kita. Sebagai orang Kristen, belajar bagaimana mengenali tipu muslihat Iblis sangat penting. Jadi, apa yang dapat kita lakukan untuk memampukan diri kita sendiri mendeteksi tipu muslihat Iblis di tengah-tengah pertempuran roh dan memberi kesaksian bagi Tuhan? Aku hendak membagikan persekutuan dengan kalian tentang tiga jalan penerapan untuk menang atas pencobaan Iblis.

Pertama, ketika berhadapan dengan pencobaan Iblis, kau harus berdoa kepada Tuhan dan mencari kebenaran lebih guna memamahi kehendak Tuhan dan tidak terperangkap ke dalam tipu muslihat Iblis.

Iblis itu jahat dan biadab hingga ke tingkat tertinggi. Semua pencobaannya terhadap manusia mengeksploitasi titik-titik lemah mereka, kelemahan terpenting mereka. Pencobaan itu dimulai setiap kali seseorang paling rapuh, persis seperti mencobai Hawa untuk makan dari pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat. Selalu pada waktu seperti itulah orang paling mungkin untuk menyingkapkan apa yang alamiah, untuk mengikuti kepentingan dan kesenangan pribadi dalam tindakan-tindakan mereka—mereka sangat rentan untuk diserang oleh tipu muslihat Iblis. Inilah kenapa, saat kita menghadapi pertempuran roh, kita pertama-tama harus mengheningkan diri di hadapan Tuhan, berdoa, mencari kehendak dan persyaratan-Nya, apa yang harus kita lakukan untuk menjadi saksi dan memuaskan Tuhan, serta kerusakan dan akibat apa yang akan menimpa sekiranya kita memuaskan daging. Begitu kita telah memahami kebenaran, kita akan secara alamiah mampu mematahkan tipu muslihat Iblis dan mengatasi pencobaan. Persis seperti difirmankan Tuhan Yesus: “Dan segala sesuatu, apa pun yang kamu minta dalam doa dengan percaya, pastilah kamu akan menerimanya” (Matius 21:22). Firman Tuhan juga mengatakan: “Setelah Tuhan menciptakan umat manusia dan memberi mereka roh, Dia memberitahu mereka dengan keras bahwa jika mereka tidak berseru kepada Tuhan, mereka tidak akan dapat terhubung dengan Roh-Nya dan dengan demikian ‘televisi satelit’ dari surga tidak akan diterima di bumi. Ketika Tuhan tidak lagi berada dalam roh manusia maka ada tempat kosong yang terbuka untuk hal-hal lain, dan begitulah cara Iblis menggunakan kesempatan untuk masuk. Ketika manusia menghubungi Tuhan dengan hati mereka, Iblis segera menjadi panik dan bergegas melarikan diri. Melalui jeritan manusia, Tuhan memberi mereka apa yang mereka butuhkan, tetapi Dia tidak ‘berdiam’ di dalam mereka pada awalnya. Dia terus memberi mereka pertolongan hanya karena jeritan mereka dan manusia mendapatkan keteguhan dari kekuatan batin itu sehingga Iblis tidak berani datang ke sini untuk ‘bermain’ sesuai dengan kemauannya. Jadi, jika manusia selalu terhubung dengan Roh Tuhan, Iblis tidak berani datang untuk mengganggu.
Tertulis di dalam Alkitab bahwa Ayub kehilangan baik kekayaan maupun anak-anaknya melalui ujian Iblis tetapi dia tidak melakukan sesuatu, atau mengorganisasi orang untuk melawan para perampok guna mendapatkan kembali miliknya. Sebaliknya, dia datang ke hadapan Tuhan untuk berdoa dan mencari dan melalui itu sampai pada pemahaman bahwa semua yang telah didapatkannya tidak diperoleh melalui kemampuannya sendiri tetapi semuanya dikaruniakan oleh Tuhan. Kehilangan yang dideritanya pada waktu itu telah diizinkan oleh Tuhan, dan karena semua peristiwa dan semua hal berada di dalam tangan Tuhan, manusia seharusnya menunjukkan ketaatan. Inilah mengapa Ayub mengatakan: “Yahweh yang memberi, Yahweh juga yang mengambil; terpujilah nama Yahweh” (Ayub 1:20-21) Ayub memberikan kesaksian untuk Tuhan dan menimpakan rasa malu kepada Iblis. Kita dapat melihat dalam kehidupan kita yang sebenarnya bahwa beberapa orang yang telah percaya kepada Tuhan dan melakukan pekerjaan gereja dirayu oleh keluarga dan teman-teman mereka dengan kata-kata berisi kenikmatan daging, pengumpulan kekayaan, dan sebagai akibatnya mereka meninggalkan Tuhan untuk mencari uang. Mereka semakin jarang menghadiri kebaktian dan membaca firman Tuhan, dan pada akhirnya mereka sepenuhnya ditawan oleh kecenderungan-kecenderungan jahat. Ketika orang-orang percaya yang benar menjumpai hal-hal ini, mereka juga menghadapi sebuah pertempuran batin, tetapi mereka mampu datang ke hadapan Tuhan dan berdoa, untuk mencari kehendak dan persyaratan-Nya, dan untuk memahami melalui firman Tuhan bahwa kenikmatan daging—apa yang mereka makan, apa yang mereka kenakan—semuanya bersifat sementara. Tidak peduli betapa menyenangkannya, kenikmatan daging itu hampa makna dan adalah kekosongan dan penderitaan belaka, dan ketika orang menjadi terlalu nyaman adalah mudah untuk turun ke dalam jalan-jalan yang jahat. Mereka juga menyadari bahwa Tuhan telah membawa kita ke dalam dunia dengan sebuah misi, dengan sebuah amanat yang harus kita jalankan. Kita harusnya fokus untuk mengejar kebenaran, mengamalkan firman Tuhan, dan memenuhi tugas kita. Tepat seperti tertulis di dalam Alkitab, kita adalah pengunjung, kita adalah tamu di dunia ini, sehingga sebagai orang Kristen kita harusnya puas dengan pakaian yang kita kenakan di badan kita dan makanan di meja kita. Begitu seseorang telah memahami kehendak Tuhan, mereka tidak akan terikat lagi pada urusan-urusan kekayaan dan akan mampu memiliki iman yang layak dan memenuhi tugas mereka sebagai suatu ciptaan. Jelas dari sini bahwa jika kita ingin menang atas Iblis dalam pertempuran roh, kita harus lebih banyak berdoa dan bergantung kepada Tuhan. Hanya jika kita secara benar memahami kebenaran kita akan mampu untuk mematahkan tipu muslihat Iblis dan memberikan kesaksian untuk Tuhan.

Kedua, ketika dihadapkan dengan pencobaan dari Iblis kau harus mampu untuk melihat kebenaran bahwa pertempuran roh adalah Iblis yang menyerang orang pilihan Tuhan dan bertaruh dengan Tuhan. Hanya dengan berdiri dengan teguh di pihak Tuhan kau dapat menang.

Iblis adalah musuh sengit Tuhan dan dia membenci Tuhan, umat manusia yang diciptakan oleh Tuhan, dan terlebih dia membenci mereka yang percaya kepada Tuhan, yang takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan. Inilah mengapa ketika seseorang mendapat iman dan berpaling kepada Tuhan dia mengerahkan segala kemampuannya untuk mencobai, menghalangi, dan mengganggu mereka. Iblis memakai semua orang, peristiwa, dan hal, untuk menjalankan tipu dayanya sehingga orang menjadi negatif dan lemah, mengingkari Tuhan dan menjauhkan diri mereka dari-Nya, dan bahkan kembali ke pihak Iblis. Persis seperti ketika Ayub dicobai, orang dapat melihat dengan mata mereka bahwa perampoklah yang merebut milik Ayub dan bahwa rumahnya runtuh dan menyebabkan hilangnya nyawa dari anak-anaknya, tetapi pada kenyataannya, di balik semua itu adalah pertempuran roh. Itu adalah Iblis yang bertaruh dengan Tuhan. Jika kita tidak dapat dengan jelas melihat kebenaran di balik pertempuran roh ini tetapi menganalisisnya dan memandangnya dari perspektif manusia, merenungkan yang benar dan yang salah, kita akan terperangkap pada tipu muslihat Iblis, menjauh dari dan mengkhianati Tuhan. Yang dinyatakan di dalam firman Tuhan adalah ini: “Tuhan bekerja, Tuhan peduli kepada seseorang, memperhatikan seseorang, dan Iblis membuntuti setiap langkah-Nya. Siapa pun yang disukai Tuhan, Iblis juga memperhatikan, mengikuti di belakang. Jika Tuhan menginginkan orang ini, Iblis akan melakukan segala daya untuk menghalangi Tuhan, menggunakan berbagai cara jahat untuk menggoda, mengganggu, dan menggagalkan pekerjaan yang Tuhan lakukan untuk mencapai tujuan tersembunyinya. Apa tujuan Iblis? Iblis tidak ingin Tuhan memiliki siapa pun; Iblis menginginkan semua yang diinginkan Tuhan, merasuki mereka, mengendalikan mereka, menguasai mereka sehingga mereka menyembahnya, sehingga mereka melakukan tindakan jahat bersamanya. Bukankah ini maksud Iblis yang jahat? Biasanya, engkau semua sering mengatakan bahwa Iblis sangat jahat, sangat buruk, tetapi sudahkah engkau semua melihatnya? Engkau hanya dapat melihat betapa buruknya manusia dan belum pernah melihat dalam kenyataan betapa jahat Iblis sebenarnya…. Iblis sedang berperang dengan Tuhan dan selalu mengikuti di belakang Dia. Tujuannya adalah untuk menghancurkan semua pekerjaan yang Tuhan ingin lakukan, untuk merasuki dan mengendalikan orang-orang yang Tuhan inginkan, untuk sepenuhnya memusnahkan orang-orang yang Tuhan inginkan. Jika mereka tidak dimusnahkan, mereka dikuasai Iblis untuk digunakan olehnya—inilah tujuannya.
Kini pada akhir zaman, Tuhan telah melakukan tahap pekerjaan penghakiman yang dimulai dengan rumah Tuhan. Setelah menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman, cukup banyak orang telah mengalami beberapa hal yang sulit. Sebagai contoh, segera setelah mendapat iman beberapa saudara-saudari telah menghadapi halangan dan tekanan dari keluarga mereka; beberapa bahkan diancam akan diceraikan oleh pasangan mereka dalam rangka memaksa mereka untuk meninggalkan jalan yang benar. Beberapa saudara-saudari tiba-tiba jatuh sakit, menderita bencana yang tak terduga, atau kemalangan menimpa keluarga mereka. Banyak orang telah mengembangkan gagasan ketika dihadapkan pada hal-hal ini. “Aku percaya kepada Tuhan Yesus sebelumnya dan segalanya tenang dan lancar, tetapi kini keadaannya tidak seperti itu. Apakah imanku salah sekarang? Jika aku percaya kepada Tuhan yang benar hal-hal mestinya berjalan baik!” Akibatnya, beberapa orang menjadi negatif dan lemah, beberapa orang mulai meragukan pekerjaan Tuhan, dan beberapa orang bahkan meninggalkan iman mereka. Kenyataannya adalah bahwa keadaan-keadaan ini timbul di dalam diri orang karena mereka tidak melihat ke dalam kebenaran dari pertempuran roh dan mereka tidak memiliki pemahaman tentang tipu muslihat Iblis. Pada kenyataannya, menghadapi isu-isu ini memang merupakan halangan dan gangguan Iblis—Iblis tahu bahwa kita percaya pada Tuhan yang benar dan dia sungguh-sungguh tahu bahwa Tuhan telah datang untuk menyelamatkan umat manusia. Iblis takut bahwa semua orang akan percaya dan mengikuti Tuhan dan, karenanya, tidak seorang pun akan mengikutinya lagi. Inilah mengapa dia berusaha sangat keras untuk memakai segala macam orang, peristiwa, dan hal untuk menciptakan bencana guna menganggu dan membingungkan orang sehingga mereka tidak dapat membedakan antara apa yang benar dan yang salah, dan mereka meninggalkan jalan yang benar. Ini adalah maksud keji Iblis dan ini adalah kebenaran di balik pertempuran roh. Inilah waktunya untuk melihat pilihan macam apa yang orang buat. Jika kita hanya melihat hal-hal di permukaannya dan mempertahankan kepentingan daging, kita akan terpedaya oleh tipu muslihat Iblis dan akan mengkhianati Tuhan. Jika kita mampu melihat kebenaran dari pertempuran roh, memiliki hasrat yang kuat akan Tuhan dan tetap berdiri teguh di sisi-Nya, jika kita dapat kukuh dalam iman kita, mengikuti Tuhan, dan memenuhi persyaratan-persyaratan-Nya bahkan jika kita kehilangan segala sesuatu yang kita miliki dalam daging, tangan Iblis akan terikat—dia akan dipermalukan dan dikalahkan sementara kita akan memberikan kesaksian melalui pertempuran roh ini. Seperti sudah difirmankan oleh Tuhan: “Dalam setiap tahap pekerjaan yang Tuhan lakukan di dalam diri orang, dari luar pekerjaan itu terlihat seperti interaksi antara orang-orang, seolah-olah lahir karena pengaturan manusia, atau muncul dari campur tangan manusia. Namun, di balik layar, setiap tahap pekerjaan, dan semua yang terjadi, adalah pertaruhan yang Iblis buat di hadapan Tuhan, dan orang-orang harus berdiri teguh dalam kesaksian mereka bagi Tuhan. Misalnya, ketika Ayub diuji: Di balik layar, Iblis bertaruh dengan Tuhan, dan yang terjadi kepada Ayub adalah perbuatan manusia, dan campur tangan manusia. Di balik setiap tahap yang Tuhan lakukan di dalam dirimu, terdapat pertaruhan antara Iblis dengan Tuhan—di balik semua itu ada pertempuran. … Ketika Tuhan dan Iblis bertempur di alam rohani, bagaimanakah seharusnya engkau memuaskan Tuhan, dan bagaimanakah cara agar engkau berdiri teguh dalam kesaksianmu bagi-Nya? Engkau harus tahu bahwa segala sesuatu yang terjadi kepadamu adalah sebuah ujian besar dan merupakan saat ketika Tuhan membutuhkan engkau untuk menjadi kesaksian.

Ketiga, ketika dihadapkan dengan pencobaan dari Iblis kau harus melekat pada firman Tuhan, bertahan dalam ketaatan pada kebenaran dan setia kepada Tuhan dalam rangka membalas tipu muslihat Iblis, sepenuhnya mempermalukan dan mengalahkannya.

Firman Tuhan mengatakan: “Kebenaran yang perlu dipegang oleh manusia ditemukan dalam firman Tuhan, kebenaran yang paling bermanfaat dan berguna bagi umat manusia. Firman-Nya adalah obat yang menguatkan dan makanan yang diperlukan tubuh manusia, yang membantu memulihkan kemanusiaannya yang normal, suatu kebenaran untuk memperlengkapi manusia. Semakin sering engkau semua melakukan firman Tuhan, semakin cepat hidupmu akan berkembang; semakin sering engkau semua melakukan firman Tuhan, semakin jelas kebenarannya. Saat tingkat pertumbuhanmu terpelihara, matamu akan terbuka lebih lebar pada segala sesuatu dari dunia rohani, dan engkau semua akan lebih berkuasa mengalahkan Iblis.” “Umat-Ku! Engkau harus tetap berada dalam pemeliharaan dan perlindungan-Ku. Jangan pernah berperilaku tak bermoral! Jangan berperilaku ceroboh! Sebaliknya, persembahkan kesetiaanmu di rumah-Ku, hanya dengan kesetiaan, engkau dapat menyusun serangan balik melawan kelicikan Iblis.” Kita semua tahu bahwa hanya firman Tuhanlah kebenaran itu, bahwa firman merepresentasikan watak Tuhan dan apa yang Dia miliki dan siapa Dia, bahwa kebenaran itu adalah kenyataan dari semua hal yang positif, bahwa di luar firman Tuhan semua teori adalah kesalahan, adalah filsafat setan, dan tidak masuk akal. Asalkan kita mengandalkan firman Tuhan dalam memahami berbagai hal, kita dapat mengetahui apa yang positif dan apa yang negatif. Baru saat itulah kita dapat memiliki pemahaman atas kesalahan dan kebohongan Iblis, membalas tipu muslihatnya, dan tidak tersesat dalam kesulitan-kesulitan kita atau dikuasai oleh Iblis. Tiga pencobaan Iblis terhadap Tuhan Yesus dicatat dalam Alkitab. Iblis memakai firman dari Kitab Suci untuk menyerang-Nya, bahkan memakai kekayaan dari dunia untuk mencobai-Nya. Namun, setiap kali Tuhan Yesus memakai firman Tuhan untuk membalas tipu muslihat Iblis. Dia berbalik dan melarikan diri sambil menderita rasa malu dan kekalahan. Dari sini, kita dapat melihat bahwa firman Tuhan adalah kebenaran, jalan, dan kehidupan, dan firman itu adalah senjata terbaik untuk melawan tipu muslihat Iblis.
Pada akhir zaman, Tuhan kini telah berinkarnasi sekali lagi, dan telah mengatakan firman untuk menyelesaikan tahap pekerjaan penghakiman. Banyak saudara-saudari telah mendengar suara Tuhan dan telah melihat bahwa semua firman yang diungkapkan oleh Tuhan Yang Mahakuasa adalah kebenaran, dan karenanya memutuskan bahwa Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan Yesus yang kembali. Satu demi satu, mereka sudah menerima pekerjaan Tuhan pada akhir zaman. Selama waktu ini, beberapa saudara-saudari juga telah melihat kebohongan daring, fitnah, dan pencemaran nama baik Gereja Tuhan Yang Mahakuasa oleh pemerintah PKT dan bahwa PKT telah mengutuk gereja itu sebagai bidah, sebagai sebuah kultus. Dan, beberapa saudara-saudari telah menderita halangan dan gangguan dari para pendeta dan penatua dari kalangan agama, yang telah mengutuk iman kepada Tuhan Yang Mahakuasa ini sebagai sesuatu yang tidak lebih dari kepercayaan pada suatu pribadi individual, dan mengatakan bahwa firman-Nya ada di luar batas-batas Alkitab, dan seterusnya. Para pendeta dan penatua ini juga telah menghasut anggota-anggota keluarga saudara-saudari untuk mencegah dan menghalangi mereka untuk berpaling kepada Tuhan. Di tengah-tengah pertempuran roh yang berat ini beberapa saudara-saudari mampu berpegang teguh pada firman Tuhan, menjaga kesetiaan mereka kepada Tuhan, dan berdiri kukuh di sisi Tuhan sebab mereka telah melihat bahwa semua firman yang diungkapkan oleh Tuhan Yang Mahakuasa adalah kebenaran, dan bahwa firman tersebut menyingkap semua misteri dari Alkitab. Firman ini dapat mentahirkan kerusakan umat manusia, menyelamatkan manusia dari pengaruh Iblis, dan firman tersebut secara tepat adalah apa yang dikatakan Roh kepada gereja. Mereka karenanya telah memutuskan bahwa Tuhan Yang Maha Kuasa sedang melakukan pekerjaan Tuhan menyelamatkan umat manusia pada akhir zaman, dan bahwa Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan yang berinkarnasi. Faktanya adalah bahwa jika orang mampu menegaskan bahwa firman yang dikatakan oleh Tuhan Yang Mahakuasa adalah kebenaran dan merupakan suara Tuhan, tidak peduli betapa banyak kebohongan disebarkan oleh pemerintah PKT dan dunia agama, mereka tidak akan menjadi bingung. Kebenaran adalah kebenaran dan kesalahan adalah kesalahan. Sebuah kebohongan yang diceritakan seribu kali tetaplah sebuah kebohongan dan tidak akan pernah menjadi kebenaran. Persis sebagaimana ketika Tuhan Yesus menampakkan diri dan bekerja, para pemimpin iman Yahudi menciptakan segala macam kebohongan tentang Dia, menyangkal bahwa Dia dikandung oleh Roh Kudus, menghukum Tuhan Yesus sebagai pelaku penistaan, dan menyatakan bahwa melalui Beelzebul-lah Dia mengusir roh-roh jahat. Namun, tidak peduli bagaimana mereka menghakimi dan menghukum-Nya, Tuhan Yesus adalah Kristus, Juruselamat, dan tidak seorang pun dapat dengan berhasil menyangkal itu. Pada waktu itu, mereka yang benar-benar percaya pada Tuhan hanya bisa berpegang pada firman-Nya dan tidak terseret oleh kebohongan dan kesalahan yang menyesatkan, dan bertahan dalam mengikuti Tuhan Yesus. Persis seperti dikatakan Petrus: “Tuhan, kepada siapa kami akan pergi? Engkau memiliki firman hidup yang kekal. Dan kami percaya dan yakin bahwa Engkau adalah Kristus, Anak Tuhan yang hidup” (Yohanes 6:68–69). Namun, jika kita menjadi ragu pada firman Tuhan, jika kita tidak mampu berpegang teguh pada firman Tuhan dan menjaga kesetiaan kita kepada Tuhan, kita tidak akan memiliki pengertian akan tipu muslihat Iblis dan pasti akan jatuh ke dalam pencobaannya. Kita tidak akan mampu menyambut kedatangan kembali Tuhan. Jelas dari sini bahwa melalui segala macam pertempuran roh, hanya jika kita dengan teguh berpegang pada firman Tuhan dan tetap sepenuhnya setia kepada Tuhan kita akan mampu sepenuhnya menanggalkan Iblis, menolak pengaruhnya, dan diselamatkan oleh Tuhan.
Dalam kehidupan nyata, pertempuran roh bisa terjadi kapan saja. Jika kita sering datang ke hadapan Tuhan dan berdoa kepada-Nya, kita tidak akan melihat dengan jelas kebenaran dari pertempuran roh. Jika kita tidak mengandalkan firman Tuhan dan kebenaran dalam pengertian kita, kita akan lebih mudah terperangkap dalam pencobaan Iblis dan kehilangan kesaksian kita. Kebijaksanaan Tuhan dijalankan berdasar tipu muslihat Iblis—Tuhan membantu kita memahami kebenaran dan mendapat pengertian melalui pertempuran roh yang intens sehingga kita bisa bertumbuh dalam kehidupan kita. Melalui segala macam pertempuran roh, asalkan kita berjalan sesuai dengan ketiga prinsip di atas, kita pasti akan mampu menang atas pencobaan-pencobaan Iblis dan memberikan kesaksian!

Rekomendasi:


Renungan Harian - Dengan Menyambut Kedatangan Tuhan Kembali, Aku Menemukan Jalan untuk Menghentikan Kemarahanku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan